Baca Juga: Merasa Dekat dengan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim Leburkan Kemendikbud dan Kemenristek
Ia juga mengatakan bahwa keadaan itu pada akhirnya membuat mereka saling memiliki satu sama lain.
“Kami terus bertabrakan. Tapi seiring waktu, kami menjadi saudara. Faktanya, kami menjadi sangat dekat, sebuah keluarga,” ujarnya.
Jauh sebelum Setyo masuk militer, sejak remaja ia sudah mengasah kemampuan bertahan hidupnya dengan berjualan air mineral dan koran bekas di jalanan Blora, Jawa Tengah.
Baca Juga: Usai Jatuh Pingsan saat Ceramah, Ustaz Zacky Mirza Divonis Dokter akan Berumur Pendek
Hal ini ia lakukan untuk membantu ibunya mencari nafkah.
Ibunya, Wiji yang berusia 60 tahun menangis ketika dia menceritakan Setyo semasa remaja
Kala itu Setyo menyerahkan uang hasil jerih payahnya untuk membantu ibunya.
Hal itu ia lakukan untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sang ibu.
Artikel Rekomendasi