"Dengan Donald Trump, saya tidak pernah tahu apa yang diharapkan - dari ditawari, terkadang secara harfiah, tangan persahabatan hingga mendengarnya mempertanyakan prinsip inti aliansi transatlantik," tulisnya di Daily Mail.
"Ketika seorang perdana menteri Inggris keluar untuk konferensi pers bersama dengan media dunia tidak yakin apakah presiden Amerika Serikat yang berdiri di sampingnya akan setuju bahwa NATO adalah benteng pertahanan kolektif kita, Anda tahu Anda hidup di masa yang luar biasa."
Sedangkan sebuah laporan AS berdasarkan percakapan dengan pejabat tinggi, mengklaim tahun lalu Donald Trump menyerang Theresa May sebagai orang lemah yang bodoh dalam pendekatannya terhadap Brexit, NATO dan imigrasi selama panggilan telepon antara 2016 dan 2019.
"Dia akan gelisah tentang sesuatu dengan Theresa May, lalu dia menjadi jahat dengannya di telepon," kata salah satu sumber kepada CNN pada Juni lalu.
Bahkan, Theresa May dilaporkan menjadi bingung dan gugup selama percakapan dengan Donald Trump yang saat itu adalah Presiden AS.
"Dia (Donald Trump) jelas mengintimidasinya (Theresa May) dan bermaksud begitu," demikian pernyataan salah satu sumber.***
Artikel Rekomendasi