Hal ini rupanya mengusik Ghaza sehingga membuatnya bertekad untuk mendukung sang ibu alih-alih Aa Gym.
"Dalam hal ini adalah istri dan anak-anaknya. Istri sering mendapat kekerasan khususnya kata-kata kasar, yang memojokkan dan menyakitkan," ujar Nong, sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari Kanal YouTube CokeoTV pada Senin, 14 Juni 2021.
Perilaku kekerasan tersebut membuat anak trauma, menurut aktivis perempuan dari Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) ini.
"Tindakan itu disaksikan terus menerus, dan terekam oleh anak sehingga membuat trauma akut buat si anak," ungkapnya.
Selain itu, Nong pun menyoroti bagaimana perubahan citra Aa Gym setelah melakukan poligami ini.
Baca Juga: Kematian Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong Disorot Media Asing, Sempat Tolak Izin Operasi Tambang
Menurutnya, kini ia dikenal karena masalahbkeluarganya alih-alih pesan damai yang sering terlontar darinya.
"Sejak ia berpoligami, berita yang keluar di media memang banyak sekali gonjang ganjing poligami,"ungkapnya.
Nong pun mengatakan bshwa poligami adalah sesuatu yang sulit, bahkan mustahil dilakukan.
Artikel Rekomendasi