Hukum Buka Puasa Lewat Azan Magrib di TV pada Bulan Ramadhan, Sah atau Tidak?

9 April 2021, 18:00 WIB
Hukum Buka Puasa Lewat Azan Magrib di TV pada Bulan Ramadhan, Sah atau Tidak? /pixabay.com/Designia

PR PANGANDARAN – Hanya beberapa hari lagi, seluruh umat Islam di muka bumi akan menyambut bulan Ramadhan.

Salah satu momen yang paling ditunggu saat puasa di bulan Ramadhan adalah waktu berbuka pada azan magrib.

Waktu berbuka puasa diketahui saat mendengar azan dari masjid yang ada didekat rumah tapi bagaimana jika melalui azan magrib di TV, sah atau tidak?

Baca Juga: 3 Ramalan Roy Kiyoshi Jadi Kenyataan di Tahun 2021: Selanjutnya Tabrakan Kereta Api dan Muncul Virus Aneh

Dikutip dari NU Online, puasa adalah ibadah yang menuntut seseorang untuk menahan diri dari makanan, minuman, dan hubungan seksual sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam atau ghurub.

Orang yang menjalankan puasa harus tahu kapan pastinya waktu berbuka dan jangan sembarangan menyantap takjil.

قوله (والاحتياط أن لا يأكل آخر النهار إلا بيقين) كأن يعاين الغروب ليأمن الغلط (ويحل) الأكل آخره (بالاجتهاد) بورد أو غيره (في الأصح) كوقت الصلاة، والثاني: لا، لإمكان الصبر إلى اليقين.

Baca Juga: TERLENGKAP! Login dikdin.bkn.go.id dan Simak 8 Sekolah Kedinasan yang Buka Formasi Tahun 2021

Artinya, “(Seseorang tidak memakan sesuatu di ujung siang Ramadhan sebagai bentuk ihtiyath atau kehati-hatian kecuali berdasarkan keyakinan) yaitu menyaksikan matahari tenggelam agar terjamin dari kekeliruan. (Seseorang boleh) memakan sesuatu di ujung siang Ramadhan (berdasarkan ijtihad) yaitu wirid atau lainnya (menurut pendapat yang lebih shahih) seperti waktu salat. Sedangkan pendapat kedua mengatakan tidak boleh memakan takjil karena masih memungkinkan kesabaran sampai benar-benar yakin masuk waktu maghrib,” (Lihat M Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, [Beirut, Darul Makrifah: 1997 M/1418 H], cetakan pertama, juz I, halaman 631).

Azan magrib pada stasiun TV didasarkan pada jadwal imsakiyah dan waktu salat, sementara jadwal imsakiyah dan waktu shalat disusun berdasarkan perhitungan astronomis.

Menurut penjelasan dari NU Online, orang yang berpuasa boleh merujuk pada azan yang diputar di TV untuk berbuka.

Baca Juga: Pemkab Pangandaran Segera Sahkan Larangan Mudik Lebaran, Jeje Menilai Warga Mulai Lalai Taati Prokes

Namun, masyarakat disarankan untuk menunggunya sebentar sambil mencari informasi lain seputar waktu buka puasa dan memastikannya dengan melihat jam jadwal salat dan imsakiyah.

Ketika waktunya tiba, maka semua umat Islam disunnahkan untuk berbuka puasa sebagaimana keterangan Syekh Ramli berikut ini:

وَمَحَلُّ النَّدْبِ إذَا تَحَقَّقَ الْغُرُوبُ أَوْ ظَنَّهُ بِأَمَارَةٍ لِخَبَرِ {لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ} مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Baca Juga: Khasiat Daun Kemangi yang Tak Banyak Orang Tahu, Salah Satunya Mengatasi Stres

Artinya, “Kesunnahan penyegeraan berbuka puasa terletak pada kepastian waktu magrib atau dugaan waktu magrib dengan tanda-tanda tertentu berdasarkan hadits, ‘Orang-orang senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka,’ [HR Muttafaq Alaih],” (Lihat Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj, juz IX, halaman 408).***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id

Tags

Terkini

Terpopuler