Sering Mengalami Cegukan? Berikut Penyebab, Faktor Risiko Hingga Pengobatannya

4 Juli 2020, 12:53 WIB
CARA menghentikan cegukan.* /Pexels/

PR PANGANDARAN – Apakah kalian sering tersendat ketika makan terlalu cepat atau terlalu banyak minum berkarbonasi? Sering kali kita mencoba berbagai cara untuk menghilangkannya.

Ya, itu namanya cegukan. Cegukan adalah hal biasa dan hampir semua orang pernah mengalaminya di beberapa titik dalam hidup mereka.

Istilah medis untuk cegukan adalah singultus, yang berasal dari kata Latin 'singult' yang berarti menarik napas saat terisak.

Baca Juga: Kasusnya Selalu Berakhir tak Jelas, Denny Siregar Diingatkan Jangan Main-main dengan Tasik

Hiccup adalah kontraksi diafragma yang tiba-tiba dan tidak disengaja (otot berbentuk kubah yang digunakan selama pernapasan terletak tepat di bawah jantung dan paru-paru) 

dan otot interkostal (sekelompok otot yang terletak di antara tulang rusuk dinding dada yang membantu pernapasan) proses).

Setiap kontraksi diikuti oleh penutupan tiba-tiba pita suara, yang menghasilkan suara 'hic' selama cegukan.

Cegukan dapat terjadi pada anak-anak, bayi, orang dewasa dan bahkan pada janin yang masih dalam kandungan. 

Baca Juga: Ungkap Kisah Pilu Perceraiannya, Ahok Sebut Veronica Tan Main ke Singapura dengan Pria Lain

Biasanya berlangsung selama beberapa menit dan hilang dalam waktu 48 jam.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Boldsky, Berikut Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, Pengobatan dan Pencegahan pada Cegukan

Jenis dan Penyebab Cegukan

1. Cegukan akut, ini sering berdurasi pendek, berlangsung kurang dari 48 jam. Penyebab paling umum dari cegukan akut adalah penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dan hernia hiatal terkait.

Cegukan akut terkait dengan makan makanan berat, iritasi yang disebabkan oleh makanan pedas, minum minuman berkarbonasi atau alkohol.

Baca Juga: Ahli Kerajaan Sebut Meghan Markle ada Permainan Kekuasaan, Ratu Elizabeth II Hancur

2. Cegukan persisten, berlangsung lebih dari dua hari. Satu dari empat pasien dengan tumor esofagus cenderung memiliki cegukan persisten.

3. Cegukan yang tidak dapat diatasi, berlangsung selama sebulan atau lebih. Cegukan yang persisten dan sulit ditangani telah dikaitkan dengan sejumlah kondisi medis

Gejala Cegukan Bunyi 'hic' adalah satu-satunya gejala cegukan yang terkadang disertai dengan sesak di dada, tenggorokan, atau perut.

Faktor Risiko Cegukan

1. Laki-laki yang lebih tua dengan peningkatan tinggi dan berat badan rentan terhadap cegukan yang tidak terselesaikan.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Sebut Produk Unilever yang Bersentuhan Harus Didrop Pasca 21 Orang Covid-19

2. Pasien dengan gangguan sistem saraf pusat dan GERD beresiko mendapatkan cegukan persisten.

3. Konsumsi alkohol berlebih, Dehidrasi, Stres, kegembiraan dan kecemasan.

Komplikasi Cegukan Cegukan parah dan terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, kelelahan, kelelahan, kekurangan gizi, insomnia, putus asa, depresi dan bahkan kematian dalam kasus-kasus ekstrem

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Jokowi Mengakui Bahwa Dirinya Gagal Pimpin Negara Indonesia

Pengobatan Cegukan

Menahan napas dan menarik napas ke dalam kantong kertas dapat menghentikan frekuensi cegukan, menarik lidah, menekan bola mata, menyesap cuka, menelan gula, berkumur, minum air es, dan manuver Valsava.

Pencegahan Cegukan

Seseorang tidak dapat mencegah cegukan, tetapi kerentanan cegukan dapat diturunkan dengan mengikuti tips berikut.

Jangan makan berlebihan, hindari makan makanan pedas atau pedas, cobalah untuk tetap tenang, jangan makan terlalu cepat, jaga diri agar terlindung dari perubahan suhu yang tiba-tiba.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler