Ini Nasihat Nabi Muhammad Saw Agar Tidak Bangkrut, Salah satunya Jangan Jadi Koruptor Sombong

24 Agustus 2020, 13:17 WIB
Ilustrasi sedih, depresi, murung. /PEXELS/Inzman Khan

PR PANGANDARAN - Golongan manusia yang dikatakan bangkrut di akhirat nanti berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw, adalah mereka yang kerap mencaci, menuduh zina, merampas harta, membunuh, dan memukul orang lain.

Sedangkan, semasa hidupnya mereka habiskan untuk beramal saleh, puasa, salat, zakat bahkan berangkat haji.

Mereka dikatakan bangkrut lantaran semua amal salehnya akan diberikan kepada orang yang mereka caci maki, tuduh berzinah hingga pada korban fitnah.

Baca Juga: Nekat Balurkan Air Liur Mayat Covid-19 ke Wajah, 12 Penjemput Paksa Ini Terjangkit Virus Corona

"Dan, apabila kebajikannya sudah habis, sementara kesalahan-kesalahannya belum semua tertebus, dosa orang-orang tersebut akan ditimpakan kepada orang tadi. Kemudian, ia dilemparkan ke dalam neraka,” (HR Muslim). Itulah orang yang muflis!

Oleh karena itu, sebagai umat Muslim yang mengharap surga-Nya kita sepatutnya menjauhi perilaku ini agar terhindar dari kebangkrutan.

Pertama, penyebab kebangkrutan amal seseorang adalah kejahatan sosial, termasuk korupsi. Neraca kesalehan individual seseorang ketika ditimbang dengan kejahatan sosialnya ternyata lebih ringan sehingga seseorang menjadi ‘tekor’ dan akhirnya bangkrut.

Baca Juga: Bill Gates Jadi Sasaran Konspirasi Covid-19, Jack Ma: Orang di Dunia Menolak Percaya pada Anda

Kedua, orang yang miskin harta belum tentu bangkrut di akhirat, sementara orang yang kaya harta belum jaminan beruntung di akhirat.

Orang yang kaya harta boleh jadi muflis di akhirat jika hartanya diperoleh melalui cara-cara yang tidak halal, seperti korupsi.

Jadi, koruptor itu pasti merugi, bahkan bangkrut secara moral, baik di dunia maupun akhirat.

Baca Juga: Bocoran Album BTS Kejutan 2020, Curhat Jimin dan V dapat Posisi Khusus: Sejujurnya, Saya tak Yakin

Ketiga, muflis itu pasti merugi di akhirat karena neraca keburukan amalnya lebih berat daripada amal salehnya, kendatipun ia mengaku beriman.

Oleh karena itu, Alquran mengingatkan kepada kita bahwa agar tidak merugi, kita harus mengintegrasikan iman, ilmu, dan amal saleh, saling menasihati untuk menaati kebenaran dan menghiasi diri dengan kesabaran (QS Alashr [103]: 1-3).

Beriman dan beramal saleh saja memang belum cukup karena seseorang terkadang dibuai oleh sifat takabur dan riya sehingga amal kebajikannya berkarat dan berkeropos.

Baca Juga: Disebut Mirip Bintang Film Porno Korea, Bunga Zainal Marah: Otak sama Mulut Lu Kotor!

Orang muflis mulanya merasa bangga dan takjub kepada dirinya bahwa ia telah shalat, puasa, zakat, haji, dan lainnya, tapi dalam waktu sama ia juga melakukan dosa-dosa sosial dan moral.

Oleh karena itu, muhasabah menjadi sangat penting dilakukan kapan pun, lebih-lebih pada akhir tahun, agar jangan sampai amal-amal saleh kita tergerogoti oleh dosa-dosa sosial dan moral sehingga menjadi bangkrut, bahkan tekor.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Tags

Terkini

Terpopuler