PR PANGANDARAN – Banyak orang yang percaya bahwa dengan menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan disebut sebagai cara ampuh untuk mengurangi kepanikan.
Hal tersebut sering dilakukan ketika terjadi suatu masalah atau sedang dihadapkan pada keadaan yang membuat terkaget-kaget, contoh tiba-tiba terjadi goncangan gempa bumi.
Cara itu disebut dapat mengatasi efek hiperventilasi alias napas berlebihan yang terlalu cepat akibat rasa panik dan kecemasan berlebih.
Baca Juga: Hari ini Olah TKP Kebakaran Gedung Kejagung Batal, Ternyata Karena Hal ini
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Antara, Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan, meski napas berlebihan yang terlalu cepat, kadar oksigen yang dihirup sedikit. Kekurangan oksigen tentu berdampak buruk pada tubuh.
"Kalau terus-terusan panik, bisa terjadi tangan kesemutan sampai muka terasa kebas karena hormon stres terpicu," kata Elisa dalam bincang-bincang virtual, Rabu, 24 Juni 2020.
Ketika seseorang bernapas pendek-pendek, rasa cemasnya akan meningkat.
Mencoba untuk menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam dapat menurunkan tingkat kecemasan secara efektif. Kendati demikian, efeknya hanya berlangsung sementara.
Baca Juga: Jangan Terburu-buru, Diskusikan 6 Hal ini Bersama Pasangan Sebelum Menikah
Artikel Rekomendasi