Ilmuwan AS Temukan Antibodi Penetral Virus Covid-19, Hasilnya Teruji Efektif pada Tikus dan Hamster

15 September 2020, 19:49 WIB
ILUSTRASI antibodi.* /pixabay

 

PR PANGANDARAN – Ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat telah mengisolasi molekul biologis terkecil yang sepenuhnya dan secara spesifik dapat menetralkan virus penyebab Covid-19.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh para peneliti di jurnal Cell pada Senin, 14 September 2020,  komponen antibodi tersebut diketahui 10 kali lebih kecil dari antibodi berukuran penuh, dan telah digunakan untuk membuat obat Ab8.

Obat ini diyakini sebagai pencegahan potensial terhadap SARS-CoV-2.

Baca Juga: Diam-diam Ridwan Kamil Dukung PSBB Jakarta, Hasilnya Jawa Barat Bakal Berlakukan PSBM untuk Bodebek

Menurut laporan, obat tersebut sangat efektif dalam mencegah dan mengobati infeksi SARS-CoV-2 pada tikus dan hamster selama pengujian. Penelitian mengungkap tidak ada efek samping negatif pada manusia.

“Ab8 tidak hanya berpotensi sebagai terapi untuk Covid-19, tetapi juga dapat digunakan untuk mencegah orang terkena infeksi SARS-CoV-2,” kata rekan penulis John Mellors.

Kepala Divisi Penyakit Menular di Pitt dan UPMC menyatakan bahwa antibodi dengan ukuran lebih besar telah bekerja melawan penyakit menular lainnya dan telah ditoleransi dengan baik.

Baca Juga: Dirayakan 14 September, Hari Kunjung Perpustakaan Nasional Tahun Ini Digelar Berbeda karena Covid-19

Hal itu memunculkan harapan bahwa ini bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk pasien dengan Covid-19.

Antibodi ini juga disebut-sebut bisa memberikan perlindungan bagi mereka yang tidak pernah mengalami infeksi dan tidak memiliki kekebalan tubuh yang kuat.

Para peneliti memperkirakan bahwa obat tersebut mungkin dapat dihirup atau melalui suntikan superfisial, bukan melalui infus.

Baca Juga: Ojek Online Dilarang Berkerumun Selama PSBB Jakarta, Nekat? Siap-siap Kena Sanksi Tak Dapat Orderan

Menurut laporan tersebut, tim di University of Texas Medical Branch Center for Biodefense and Emerging Diseases dan Galveston National Laboratory menguji Ab8 dan terbukti menghentikan virus agar tidak memasuki sel.

Dalam uji coba tikus, mereka yang diobati dengan Ab8 memiliki jumlah virus menular 10 kali lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler