Beraktivitas di Rumah Semasa Pandemi Tapi Tetap Terinfeksi Covid-19, Ternyata Ini Alasannya

22 September 2020, 18:56 WIB
Ilustrasi Covid-19. /pexels/cottonbro /

PR PANGANDARAN – Virus corona atau Covid-19 dapat menyebar dengan mudah dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pasien terinfeksi virus corona mengalami lonjakan yang signifikan.

Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini.

Meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi aktivitas di luar rumah dan melaksanakan Protokol kesehatan, bukan berarti dengan hanya di rumah saja akan terbebas dari virus ini.

Baca Juga: Update Banjir Bandang Sukabumi: 2 Orang yang Tewas Terseret Air Kini Ditemukan

Seperti di kutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari PMJnews, Kepala Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo mengatakan, penularan Covid-19 bisa saja terjadi pada orang yang hanya beraktivitas di dalam rumah. Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Data dari pasien Wisma Atlet (Kemayoran) beberapa minggu lalu dilakukan survei, terdapat 7 persen mereka yang dirawat adalah orang yang tidak keluar rumah,” jelas Doni saat rapat bersama Komisi VIII DPR, Selasa 22 September 2020.

Doni mengimbau untuk tetap waspada meski hanya di dalam rumah. Penularan kemungkinan besar karena masih adanya salah satu anggota keluarga yang beraktivitas di luar.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ramuan Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis dan Garam Ampuh Sembuhkan Covid-19?

Dengan mengabaikan protokol kesehatan ketika Kembali ke rumah anggota keluarga itu bisa saja menjadi pembawa virus corona ke dalam rumah, sehingga terjadi transmisi ke anggota keluarga lainnya.

“Karena apabila ada anggota keluarga yang sering keluar rumah dan kembali ke rumah tidak memperhatikan protokol kesehatan di rumah maka bisa menulari saudaranya yang lain,” tuturnya.

Doni menyarankan agar ada pemisahan antara anggota keluarga yang berdiam di rumah dengan mereka yang masih harus bekerja keluar, hal ini untuk meminimalisir penularan. Terlebih bagi anggota keluarga yang memiliki penyakit penyerta.

Baca Juga: Jokowi Minta Penyelesaian Pelabuhan Patimban Dipercepat Meski Covid-19 Masih Melanda RI, Kenapa?

“Ini lah yang harus tetap kita ingatkan kepada masyarakat bahwa kelompok komorbid harus dipisahkan dari yang bekerja yang bisa saja terpapar Covid-19 tetapi tidak mengalami gejala apa-apa,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, klaster keluarga belakangan menjadi penyumbang kasus positif Covid-19. Wilayah yang memiliki kasus klaster keluarga antara lain Bogor sebanyak 189 kasus dari 48 keluarga. Kemudian, Bekasi dengan klaster keluarga sebanyak 155 dengan jumlah kasus 437.

Belum lagi di Yogyakarta ada 9 klaster keluarga, yang di dalamnya terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 13 orang. Semarang pun ada 8 klaster keluarga dengan 10 orang positif. Terakhir, Malang dengan 10 klaster keluarga dengan 35 kasus di dalamnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler