Bahaya, Tenyata Bakteri Bisa Bersarang dalam Alat Make Up, Ini Penjelasan Ahli Kecantikan

- 3 Januari 2021, 16:45 WIB
ilustrasi make up.
ilustrasi make up. /PEXELS/andersonguerra
PR PANGANDARAN - Pada masa pandemi ini kebanyakan orang cenderung tidak menggunakan make up karena harus menggunakan masker saat hendak keluar rumah.
 
Adanya kebiasaan baru ini, membuat para ahli kecantikan menyarankan agar tak lupa membersihkan dan memeriksa make up beserta dengan alatnya.
 
Dilansir PikiranRakayat-Pangandaran.com dari Antara News, bahwa make up yang telah lama akan rentan unutk ditumbuhi bakteri.
 
"Meskipun frekuensi penggunaan merupakan salah satu faktor, namun saat pengawet dalam produk mulai rusak maka bisa membuat makeup lebih rentan ditumbuhi bakteri, seperti Staphylococci atau E. coli yang dapat menyebabkan iritasi kulit atau lebih buruk, infeksi," kata direktur Aesthetic Dermatology Program di Yale School of Medicine, Kathleen Suozzi.
 
 
Menurut pakar dermatologi, banyak orang yang mengabaikan kebersihan produk riasan. Padahal perilaku ini berpotensi mencemari riasan.
 
Kebanyakan orang terlalu percaya kosmetik mereka dapat bertahan lama dan dapat terus digunakan hanya karena terlihat normal dan tidak berbau. Padahal secara mikroskopis, segala kemungkinan bisa saja terjadi.
 
Sebuah studi asal Inggris dalam Journal of Applied Microbiology pada 2019 menunjukkan, lipstik, lip gloss, eyeliner, maskara dan beauty blender yang sudah terpakai terkontaminasi 79-90 persen bakteri, termasuk Staphylococcus aureus dan E. coli.
 
 
Selain itu, Beauty blender keadaan lembap, memiliki kandungan bakteri tertinggi jika sering digunakan.
 
Pooja Sodha Direktur GW Center for Laser and Cosmetic Dermatology mengatakan, bagusnya kuas makeup harus dicuci setelah digunakan, dan semua jenis spons sifatnya sekali pakai. 
 
Alat make-up tidak perlu dicuci sebelum dipakai, kecuali kotor dan berdebu. Adapun Jika mencuci alat rias seminggu sekali tidak memungkinkan, sisihkanlah waktu dua kali sebulan.
Tips dari pakar kesehatan
 
 
Para ahli mengatakan cara membersihkan alat rias juga penting. Umumnya direkomendasikan mencuci menggunakan pembersih wajah dan air untuk mencuci kuas dan spons, sama seperti saat membersihkan wajah.
 
Menurut Sodha, beauty blender seringkali lebih sulit dibersihkan daripada sikat, karena sifat bahannya yang padat dan lebih banyak memakan waktu dalam pembersihan.
 
"Tidak ada cara untuk menjamin seberapa efektif Anda menghilangkan bakteri dari alat ini. Anda mungkin harus menilai kebersihan dari penampilan," kata dia.
 
Ivy Lee ahli dermatologi di Los Angeles, mengatakan beauty blender harus kembali ke warna dan bentuk aslinya setelah dicuci. Jika ada potongan yang hilang atau ujung yang tumpul, maka itu pertanda spons harus dibuang.
 
 
Sedangkan Untuk kuas, Anda bisa mencuci dari ujungnya mengarah ke bawah untuk meminimalkan jumlah air yang terkumpul di tempat bulu dan pegangannya, karena jamur dapat terbentuk di sana.
 
Hindari memeras kuas terlalu kuat setelah dicuci karena dapat merusak bulunya. Kemudian untuk mengeringkan kuas dapat disimpan dekat wastafel yang tersinari matahari. Sementara untuk riasan, jangan lupa memeriksa tanggal kedaluwarsa produk.
 
Make up dengan formulasi cair, terutama riasan mata seperti maskara dan eyeliner, memiliki umur simpan paling pendek. Maskara, misalnya, harus diganti setiap tiga hingga enam bulan. Sementara produk bedak bisa bertahan satu hingga dua tahun.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x