Menjilat Tangan Bisa Tahu Bau Mulut, Berikut 8 Cara Cek Kesegaran Napas

- 5 Februari 2021, 08:49 WIB
Ilustrasi bau mulut
Ilustrasi bau mulut /PIXABAY/TUMISU
PR PANGANDARAN - Kamu pasti bertanya-tanya apakah napas bau ketika dicium orang lain ? kebanyakan orang kesusahan dalam menilai bau mulut mereka sendiri.
 
Kesegaran mulut adalah sesuatu yang harus kamu perhatikan, dan ada beberapa cara untuk menilai secara manual apakah sudah waktunya untuk menyikat gigi hingga menghilangkan bau mulut. 
 
Kecuali kita berbicara tentang halitosis, yaitu bau mulut kronis dan harus membawa kamu langsung ke dokter gigi atau dokter.
 
Cobalah untuk menjilat bagian dalam pergelangan tangan Anda, misalnya, dan hiruplah setelah itu. Ini akan memberi kamu gambaran tentang bagaimana bau napasmu.
 
 
1. Jilat bagian dalam pergelangan tangan Anda dan cium baunya.
 
Setelah kamu menjilat bagian dalam pergelangan tangan, tunggu 5 hingga 10 detik, lalu hirup. Ini akan memberi Anda indra yang akurat tentang bagaimana bau napas Anda. Jika Anda merasakan bau yang tidak sedap, bisa jadi karena lapisan belerang dari lidah Anda.
 
2. Letakkan jari di dekat pangkal lidah Anda.
 
Lakukan agar jari Anda menyentuh bagian belakang mulut Anda. Terkadang, batu yang tertutup bakteri dapat muncul di amandel di belakang tenggorokan Anda dan mungkin penyebab bau tak sedap. Setelah air liur mengering, cium jari Anda.
 
3. Tarik napas ke dalam gelas bersih.
 
Ambil gelas bersih dan hiruplah isinya. Setelah itu, letakkan gelas yang sama di sekitar hidung Anda dan hiruplah dengan tajam. Bau yang Anda rasakan akan membantu Anda menilai napas Anda sendiri.
 
Anda juga bisa menggunakan kantong plastik tidak berbau. Cobalah untuk menemukannya di dapur Anda. Buang napas dalam-dalam dan kemudian hiruplah dalam-dalam.
 
 
4. Seka permukaan lidah Anda dengan kain kasa.
 
Lihat kain kasa sesudahnya. Apakah itu memiliki lapisan kuning? Artinya, tercium juga bau yang disebabkan oleh produksi sulfida yang tinggi. Anda juga dapat mencoba tes ini dengan tisu.
 
5. Gunakan sendok.
 
Ambil sendok dan kikis bagian belakang lidah Anda dengan itu. Biarkan mengering sebentar lalu cium baunya. Anda juga harus memeriksa lapisan yang Anda hapus dari permukaan lidah Anda.
 
6. Gunakan pengikis lidah.
 
Mengikis dari belakang lidah Anda, dan jika Anda memperhatikan bahwa lapisan di lidah Anda berwarna putih, itu berarti banyak kotoran dari makanan, bakteri, atau sel-sel mati telah berkumpul di sana. 
 
Anda harus membersihkan lidah Anda secara teratur. Jika masih tidak kunjung sembuh dalam beberapa minggu, Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Lidah merah muda dan bening merupakan indikasi kesehatan mulut yang baik.
 
 
7. Gunakan benang gigi.
 
Pilih benang yang tidak berbau untuk tes ini agar tidak mempengaruhi hasil. Membersihkan benang di antara gigi Anda, persis seperti yang Anda lakukan selama rutinitas harian Anda.
 
Dan hiruplah setelah itu, ini akan mengungkapkan bau Anda sendiri. Bau mulut juga bisa berasal dari makanan yang tersangkut di antara gigi Anda.
 
8. Lakukan tes khusus di dokter gigi.
 
Jika Anda merasa tidak nyaman dengan napas Anda atau bahkan jika Anda hanya melakukan pemeriksaan rutin, mintalah bantuan dokter gigi Anda. Dia bisa melakukan tes halimeter, yang menentukan tingkat senyawa sulfur volatil (VSC) di mulut Anda. Tingkat yang tinggi berarti pertumbuhan berlebih bakteri, baik dari usus atau mulut Anda.
 
Dokter gigi Anda juga dapat melakukan tes organoleptik, di mana dia menguji napas Anda melalui sedotan plastik. Adapun penyebab bau mulut biasanya terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kebersihan mulut yang buruk hingga penyakit gusi dan kerusakan gigi. 
 
Tidak menggunakan sikat gigi yang tepat atau tidak menggantinya setiap 3 sampai 4 bulan dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena halitosis. 
 
 
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, bau mulut dapat menunjukkan beberapa kondisi kesehatan yang mendasarinya, jadi pergilah ke dokter jika hal ini terus berlanjut.
 
Selain itu, makanan juga penting. Jika Anda mengikuti diet tinggi protein dan rendah karbohidrat, Anda mungkin mengalami apa yang disebut "napas unta". Ini terjadi karena tubuh Anda berada dalam keadaan ketosis, keadaan metabolisme di mana tubuh Anda memecah keton, bukan glukosa.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Bright Side


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x