PR PANGANDARAN - Cuaca panas memungkinkan banyak orang menggunakan pendingin ruangan seperti kipas angin atau AC (Air Conditioning).
Terkadang AC dibiarkan menyala hampir sepanjang hari karena gelombang panas saat ini, muncul kekhawatiran tentang tagihan listrik.
Beberapa orang menggunakan taktik mereka sendiri, seperti mematikan AC saat mencapai suhu yang diinginkan, atau menggunakan "mode dehumidifier" untuk mengurangi konsumsi daya atau menghemat listrik, tetapi tidak semuanya berguna.
Baca Juga: Studi Baru: Kebijakan Pandemi Selandia Baru Mendorong 18.000 Anak dalam Jurang Kemiskinan
Menurut Hankook Ilbo, saudara koran The Korea Times, para ahli di produsen AC mengatakan tidak selalu baik untuk mematikan AC ketika sudah cukup dingin, dan ini terutama terjadi pada model-model terbaru.
Sebagian besar AC yang dirilis di pasaran akhir-akhir ini dilengkapi dengan inverter, yang memungkinkan mesin bekerja dengan kekuatan penuh pada awalnya untuk mendinginkan ruangan yang panas, tetapi kemudian secara otomatis beralih ke pengoperasian minimal setelah suhu yang diinginkan tercapai.
Pendingin udara non-inverter, sementara itu, terus beroperasi dengan daya penuh, berhenti sepenuhnya ketika mencapai suhu yang diinginkan dan kemudian melanjutkan pengoperasian daya penuh segera setelah suhu ruangan naik.
Baca Juga: Denny Darko: Tidak Ada Lesti Kejora dan Rizky Billar kalau Rizki DA dan Nadya Nggak Menikah
Singkatnya, dimungkinkan untuk menghemat daya dengan mematikan AC lama tanpa inverter setelah mencapai suhu yang diinginkan.
Artikel Rekomendasi