Serba-serbi Badai Sitokin pada Pasien Covid-19 yang Sempat Menyerang Deddy Corbuzier

- 23 Agustus 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi. Berikut penjelasan badai sitokin, dampak Covid-19 yang sempat menyerang presenter Deddy Corbuzier akhir-akhir ini.
Ilustrasi. Berikut penjelasan badai sitokin, dampak Covid-19 yang sempat menyerang presenter Deddy Corbuzier akhir-akhir ini. /Youtube.com/Deddy Corbuzier

PR PANGANDARAN – Belum lama ini selebritas Deddy Corbuzier terjangkit badai sitokin, salah satu efek Covid-19.

Di antara efek Covid-19 adalah munculnya badai sitokin, kabarnya presenter Deddy Corbuzier sempat mengalaminya beberapa waktu lalu.

Akibat badai sitokin dari Covid-19 tersebut, Deddy Corbuzier sempat vakum dari media sosial, podcast, hingga YouTube.

Baca Juga: Taliban Cari Legitimasi dengan Janjikan Sejahterakan Rakyat, Joe Biden: Saya Tidak Percaya Siapa pun

"Saya sakit, kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's Covid," ujarnya di Instagram @mastercorbuzier.

"Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60% dalam dua hari," tulisnya.

Berikut penjelasan selengkapnya soal badai sitokin lengkap dengan gejala yang muncul jika kita mengalaminya.

Baca Juga: Lesti Kejora Berikan Semua Mahar Rp1 M dari Rizky Billar untuk Sosok Ini: Niatnya dari Awal...

Badai sitokin adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan atau imun kita yang biasanya diakibatkan infeksi.

Badai sitokin bisa disebut juga komplikasi umum yang ada pada penyakit pernapasan seperti SARS dan Covid-19.

Respons berlebihan itu menyebabkan produksi sitokin menjadi berlebihan yang bisa menyebabkan hiperinflamasi yang bisa fatal.

Baca Juga: Eks Mensos Juliari Batubara Tak Dihukum Seumur Hidup, Ini Hukuman dan Dendanya

Protein itu menyerang jaringan sehat, menghabiskan sel darah merah dan sel darah putih, serta merusak hati, bukannya mengamankan penyakit pada tubuh.

Sebagai protein yang dilepaskan sel tubuh (di antaranya adalah sel imun), sitokin berguna mengoordinasikan sinyal dalam merespons infeksi baik oleh virus atau bakteri.

Di antara gejala badai sitokin tersebut yang bisa terjadi adalah panas dingin, batuk, demam, dan nyeri otot.

Baca Juga: Kapten Persib Sebut 5 Tim Ini Lebih Diwaspadai jelang Liga 1, Salah Satunya Persija

Sakit kepala, sakit tenggorokan, mual dan muntah, hilang rasa dan bau, serta mengalami sulit bernapa juga menjadi beberapa gejalanya.

Meski ada faktor risiko yang memungkinkan terjadinya badai sitokin, para ahli menyebut tidak ada cara untuk memprediksinya.

“Virus ini dan infeksi yang ditimbulkannya tampaknya sangat tidak terduga. Kita tahu tentang gejala umum — demam, batuk, sesak napas — tetapi kita melihat semakin banyak gejala atipikal lainnya. Selain itu, kami melihat eskalasi gejala dari penyakit ringan ke berat,” ujar Direktur Medis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di The University of Kansas Health System, Hawkinson.

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di BeritaDIY.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Kenali Gejala Badai Sitokin, Sindrom Pada Pasien Covid-19”.***

Editor: Akhmad Jauhari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah