Mengenal Happy Hypoxia yang Diwaspadai Pasien Covid-19, Bisa Fatal Jika Tak Tertangani

- 26 Agustus 2021, 17:00 WIB
Mengenal Happy Hypoxia yang diwaspadai pasien Covid-19, bahkan bisa fatal jika tak tertangani lebih cepat.
Mengenal Happy Hypoxia yang diwaspadai pasien Covid-19, bahkan bisa fatal jika tak tertangani lebih cepat. /Pexels/Alex Green/

PR PANGANDARAN - Sebelum mengenal Happy Hypoxia, diketahui hypoxia merupakan suatu kondisi seseorang yang mengalami kekurangan oksigen di dalam darah.

Sehingga, Happy Hypoxia merupakan suatu gejala dari hypoxia yang dialami oleh pasien Covid-19 yang kekurangan oksigen tanpa mengalami gejala klinis.

Happy Hypoxia biasanya juga lebih dikenal dengan istilah silent hypoxia atau apathetic hypoxia bagi pasien Covid-19 karena secara mendadak kekurangan oksigen.

Bila ada pasien Covid-19 yang mengalami Happy Hypoxia, maka sangat perlu berwaspada karena gejala tersebut bisa mengakibatkan fatal pada tubuh.

 Baca Juga: IKMI Cirebon soal Program Vaksinasi Covid-19 bersama FIS: Agar Pandemi Segera Selesai

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com melalui postingan Instagram @rsud_pangandaran pada 25 Agustus 2021, berikut gejala yang timbul pada happy hypoxia. 

Pertama, gejala-gejala yang dirasakan oleh pasien Covid-19 semakin hari justru semakin bertambah.

Bila gejala tersebut semakin bertambah, maka pasien Covid-19 akan mengalami kekacauan pada fungsi tubuh.

 Baca Juga: Profesor Nidom: Vaksin Nusantara Bisa Kendalikan Mutasi Virus Corona

Kedua, kondisi batuk yang dirasakan oleh pasien Covid-19 biasanya selalu menetap, bahkan semakin bertambah parah.

Bagi mereka yang pernah mengalami batuk berdahak, biasanya dahak akan dikeluarkan ketika batuk.

Namun pada pasien Covid-19, dahak justru akan tetap tertahan di tenggorokan meskipun sudah berkali-kali batuk.

Ketiga, badan cenderung semakin lemas dan tingkat kesadaran mulai mengalami penurunan.

 Baca Juga: Berbeda dengan Juliari Batubara, Terpidana Kasus Jiwasraya Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

Kondisi tersebut biasanya terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf yang telah mengantarkan sensor sesak ke otak.

Kerusakan saraf dapat mengakibatkan otak tidak mampu merespons rasa sesak sehingga pasien Covid-19 merasa tidak mengalami gejala apapun, terutama sesak napas.

Keempat, warna pada bibir maupun ujung jari bagi pasien Covid-19 sudah mulai kebiru-biruan.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Tegur Keras Denny Darko yang Dianggapnya Telah Bohong: Bukan Entertainment

Terakhir, tingkat saturasi oksigen pada penderita happy hypoxia cenderung di bawah normal.

Pada orang yang sehat, tingkat saturasi oksigen normalnya lebih dari 95 persen, sedangkan  tingkat saturasi oksigen pada pasien Covid-19 justru kurang dari 95 persen.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @rsud_pangandaran


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah