Covid-19 Varian Delta Tularkan Virus selama 2 Hari sebelum Bergejala

- 27 Agustus 2021, 18:00 WIB
Virus Covid-18 varian Delta dikabarkan menular 2 hari sebelum bergejala, begini efektivitas vaksinnya yang perlu diketahui.
Virus Covid-18 varian Delta dikabarkan menular 2 hari sebelum bergejala, begini efektivitas vaksinnya yang perlu diketahui. /Pexels



PR PANGANDARAN - 
 Virus corona pada pasien Covid-19 varian Delta rupanya mampu menularkan hampir selama dua hari sebelum merasakan gejala.

Penularan virus corona pada kasus Covid-19 varian Delta tentu menjadi fitur utama terjadinya lonjakan baru.

Lantas bagaimana penularan tersebut terjadi? Dan bagaimana dengan efektivitas vaksin Covid-19?

Baca Juga: Atta Halilintar Berang Istrinya Minum Air Putih Harga Sejuta, Aurel Hermansyah: Murah, Rp4 Juta!

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Healthline, begini penjelasan lengkapnya mengenai penularan Covid-19 varian delta serta efektivitas vaksin.

Sebagaimana diketahui, virus corona varian yang sebelumnya menggunakan fitur penularan presimptomatik.

Menurut penelitian pada Covid-19 sebelumnya, jeda antara hasil tes positif dan sistem perasa hanya 0,8 hari, sedangkan varian Delta 1,8 hari.

Baca Juga: Australia akan Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12 hingga 15 Tahun Mulai September 2021

Alhasil, penelitian menyebutkan bahwa hampir tiga perempat infeksi pada varian Delta selama fase presimtomatik terjadi.

"Penyebaran Delta lebih menular. Hal ini bisa disebabkan karena individu yang terinfeksi dapat membawa dan menyebarkan lebih banyak virus daripada versi sebelumnya,” ujar Dr. Stefen Ammon, direktur medis Satgas Covid-19 untuk DispatchHealth.

“Sementara varian Covid-19 sebelumnya juga sama menularnya dengan flu biasa, varian Delta rupanya lebih menular daripada penyakit influenza musiman, polio, cacar, Ebola, dan flu burung. Varian Delta sama menularnya dengan cacar air,” tambahnya.

Baca Juga: Denny Darko Minta Maaf kepada Deddy Corbuzier: Saya Sedih, Please Forgive Me!

Sementara itu, vaksin rupanya dinilai masih efektif, namun penyebarannya yang akan menjadi perhatian karena peningkatan transmisibilitas yang mendominasi di seluruh dunia hingga 90 persen di Amerika.

Vaksin dinilai sangat efektif dalam mencegah dilarikannya pasien ke bangsal rawat inap dan adanya kematian akibat Covid-19.

Awal vaksin Covid-19 tersedia, vaksin tersebut mampu memberikan solusi untuk mencegah orang lain tertular Covid dengan menghilangkan paparan asimtomatik dan presimptomatik," ucap Ammon.

Baca Juga: Lirik Lagu Splash - Mirae dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

“Namun, Covid-19 varian Delta ini telah mengembangkan kemampuannya untuk beberapa kasus yakni menghindari kekebalan mereka yang telah diberi vaksin. Artinya, ada lebih banyak terobosan infeksi varian Delta daripada varian sebelumnya pada individu yang divaksinasi," sambungnya.

Meski demikian, studi terbaru menyatakan bahwa vaksin Covid-19 sangat penting bagi kesehatan personal serta mampu membatasi penularan.

“Namun, kami dengan sangat cepat mempelajari lebih banyak tentang temuan ini. Dua penelitian terkini menunjukkan bahwa RNA virus menurun lebih cepat pada mereka yang divaksinasi daripada orang yang tidak. Artinya, mereka cenderung tidak menularkan virus tersebut ke orang lain," ungkapnya. ***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x