PR PANGANDARAN - Astronom Arab Saudi menanggapi ramalan kiamat berdasarkan kalender maya yang menyebut bahwa dunia berakhir Minggu, 21 Juni 2020 besok.
Dalam ramalan itu disebutkan juga bahwa pandemi Covid-19 dan adanya gerhana matahari termasuk pertanda kehancuran dunia.
Hasan Al Hariri, CEO dari Grup Astronomi Dubai, mengaku tak setuju dengan teori kiamat tentang kalender Maya dan kehancuran dunia yang diprediksi bersamaan dengan gerhana matahari 21 Juni 2020 mendatang.
Baca Juga: Jadi Pertanda Kebaikan, MUI Imbau Warga Salat Sunah Gerhana Besok dan Berdoa Agar Covid-19 Berakhir
Menyingkirkan semua ketakutan seputar prediksi itu, ia mengatakan pengetahuan sains itu perlu dipahami agar orang lebih bersyukur dan justru menjadikan fenomena alam sebagai sesuatu yang bisa dinikmati.
“Sains itu elegan dan indah, tetapi itu membutuhkan upaya untuk memahami. Ini adalah kesempatan emas untuk memberi orang pelajaran," ujarnya.
Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Tanggapi Isu Hari Kiamat pada 21 Juni 2020, Astonom Arab: Masyarakat Harap Hati-Hati
Dia mengatakan teori 21 Juni 2020 yang akan menjadi akhir dunia itu adalah sangat tidak ilmiah dan tidak logis.
Baca Juga: Jenazah Tentara India yang Tewas Usai Bentrokan Brutal, Kini Dikabarkan Telah Dimutilasi Tiongkok
"Setiap orang dengan temperamen ilmiah, tidak harus seorang ilmuwan, tidak dapat mendukung jenis pesan ini," katanya.
Artikel Rekomendasi