Antibodi ini juga disebut-sebut bisa memberikan perlindungan bagi mereka yang tidak pernah mengalami infeksi dan tidak memiliki kekebalan tubuh yang kuat.
Para peneliti memperkirakan bahwa obat tersebut mungkin dapat dihirup atau melalui suntikan superfisial, bukan melalui infus.
Baca Juga: Ojek Online Dilarang Berkerumun Selama PSBB Jakarta, Nekat? Siap-siap Kena Sanksi Tak Dapat Orderan
Menurut laporan tersebut, tim di University of Texas Medical Branch Center for Biodefense and Emerging Diseases dan Galveston National Laboratory menguji Ab8 dan terbukti menghentikan virus agar tidak memasuki sel.
Dalam uji coba tikus, mereka yang diobati dengan Ab8 memiliki jumlah virus menular 10 kali lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati.***
Artikel Rekomendasi