Setuju Penggunaan Masker Scuba Dilarang, Dokter Adam Prabata: Rekomendasi WHO Memang Harus 3 Lapis

- 20 September 2020, 14:02 WIB
Ilustrasi Masker Scuba.
Ilustrasi Masker Scuba. /Istimewa

PR PANGANDARAN – Dinilai tidak efektif mencegah penularan Covid-19, PT Kereta Api Indonesia dan PT Kereta Commuterline Indonesia telah resmi melarang penumpang menggunakan masker scuba.

Pelarangan tersebut berlaku bagi seluruh penumpang kereta api jarak jauh dan KRL Commuterline.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan masker kain dari bahan elastis. Tak hanya di kereta api, larangan tersebut seharusnya  berlaku pada semua situasi di luar rumah.

Baca Juga: Inisiatif Tes Swab Malah Dinyatakan Positif, Rektor IPB Heran: Saya Tak Pernah Keluar Jabodetabek

Dr. Adam Prabata, kandidat PhD di Kobe University, Jepang, sepakat dengan pelarangan tersebut. Menurutnya, masker scuba tidak ampuh untuk mencegah Covid-19 karena bahan dasarnya adalah neoprene.

Bahan neoprene merupakan kain sintetik elastis. Biasanya bahan tersebut umum digunakan sebagai bahan pakaian olahraga.

"Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan masker yang bersifat elastis, termasuk neoprene yang merupakan kain masker scuba, sebagai bahan masker. Sebab, material jenis ini akan mengalami pembesaran pori bila direnggangkan, dan cenderung terdegradasi seiring waktu. Sehingga, filtrasi masker menjadi tidak efektif," jelas Adam melalui akun Instagramnya, @adamprabata pada Kamis, 17 September 2020.

Baca Juga: Gaet 20 Juta Followers di Instagram, Ridwan Kamil Siap Terima Endorse, Catat Syaratnya!

Dokter yang rajin mengedukasi seputar Covid-19 melalui media sosialnya ini juga mengungkapkan bahwa masker scuba yang dijual di pasaran mayoritas hanya satu lapis kain.

“Rekomendasi WHO, masker kain minimal harus terdiri atas 3 lapis, bisa lebih tergantung dari jenis kainnya. Mengingat tak ada bahan kain 1 lapis untuk masker yang mampu mencapai filtrasi 70%. Padahal syarat filtrasi minimum masker kain adalah 70%,” kata Adam.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa masker kain masih diperlukan untuk kondisi saat ini. Terutama untuk mencegah penularan dari pasien Covid-19 yang tidak atau belum bergejala.

Baca Juga: KAI Buka Layanan Rapid Test di Stasiun Kiaracondong, Simak Syarat dan Daftar Perjalanannya

Selain itu, juga untuk mencegah diri sendiri dari menulari orang lain. Karena bisa saja diri kita ternyata telah terinfeksi Covid-19, namun tanpa atau belum bergejala.

Berikut rekomendasi masker kain yang efektif mencegah penularan Covid-19 menurut Dr. Adam Prabata.

“Masker kain yang baik harus terdiri dari 3 lapis kain. Pertama, lapisan dalam yang mampu menyerap air, terutama berbahan katun. Kedua, lapisan tengah sebagai filtrasi droplet, terutama berbahan katun atau polypropilene, Ketiga, lapisan luar yang tidak menyerap air, terutama berbahan dasar polypropilene, polyester atau bahan sintetik lainnya,” tutur Adam.

Baca Juga: Gawat! Santer Isu Masker Scuba Dilarang Ternyata Benar, Begini Penjelasan Dokter Adam Prabata

Terakhir, ia memberikan kesimpulan bahwa masker scuba tidak direkomendasikan karena kurang efektif. Bahannya elastis dan biasanya hanya terdiri dari satu lapis.

Namun masker kain tetap direkomendasikan untuk digunakan pada situasi seperti ini. Hanya saja kain tersebut utamanya yang sesuai ketentuan WHO seperti tiga lapisan yang telah ia rekomendasikan.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Instagram Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x