Wabah Covid-19, Bisakah Nyamuk Tularkan Patogen Virus Corona ke Manusia? Begini Jawabannya

- 24 September 2020, 09:24 WIB
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti /Wikipedia

PR PANGANDARAN – Nyamuk dapat menularkan berbagai penyakit mematikan.

Salah satunya seperti nyamuk demam kuning (Aedes aegypti), yang hidup di Florida selatan dan Louisiana di Amerika Serikat, dapat membawa virus Zika, chikungunya, demam berdarah, dan virus lainnya.

Sementara, Covid-19 adalah virus pernapasan, dan cara penularan utamanya adalah melalui tetesan virus yang dilepaskan ke udara saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernapas tanpa masker.

Baca Juga: Membeludak Anak Muda Pegiat Esports, Menpora 'Ngarep' Bisa Jadi Titik Awal Atlet Esports Kelas Dunia

Dilansir dari laman RD Asisten Profesor Kesehatan Global di NYU School of Global Public Health di New York City, Yesim Tozan, PhD mengatakan bahwa nyamuk dapat menelan patogen virus.

“Nyamuk dapat menelan patogen seperti partikel virus yang kemudian berpindah ke perutnya,” katanya.

“Jika virus dapat berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, ia dapat menyebar ke kepalanya. Jika virus mencapai kelenjar ludah dan air liur nyamuk, dapat menular ke manusia pada saat menggigit ketika air liurnya disuntik dengan partikel virus,” lanjutnya.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Dalam istilah yang lebih sederhana, virus harus bertahan dalam proses pencernaan, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan melewati dinding usus untuk mencapai kelenjar ludahnya.

Kabar baiknya, tidak ada bukti bahwa hal ini pernah terjadi pada virus SARS apa pun, termasuk Covid-19. Bahkan dalam kondisi yang ekstrem. 

Beberapa negara yang miskin sumber daya mengalami lonjakan tingkat demam berdarah, dan ini terkait dengan Covid-19.

Baca Juga: Daftar Aplikasi dan Website yang Bisa Diakses ‘Kuota Belajar’, Lengkap Beserta Link dan Jumlah Kuota

“Negara-negara mengalihkan sumber dayanya untuk membantu mengurangi risiko Covid-19, dan akibatnya, demam berdarah meningkat, karena tidak ada cukup dana untuk disalurkan,” kata Tozan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan tidak ada vaksin atau obat khusus yang tersedia untuk mengobati banyak virus yang disebarkan oleh nyamuk. 

Nyamuk diketahui menularkan banyak penyakit, termasuk virus Zika, virus West Nile, demam berdarah, dan lainnya, tetapi bukti saat ini menunjukkan bahwa Covid-19 bukanlah salah satunya.

Baca Juga: Polemik Pilkada di Tengah Pandemi, KPU Usul Kotak Suara Keliling hingga Rekapitulasi Elektronik

Meski demikian, tetap penting rasanya untuk melindungi diri dari nyamuk, terutama selama musim aktif mereka. 

Saat menghabiskan waktu di luar ruangan, gunakan obat nyamuk yang terdaftar (EPA) dengan salah satu bahan aktif, DEET, picaridin, IR3535, minyak lemon eucalyptus, Para-menthane-diol, atau 2-undecanone.

Lalu, dengan mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang saat berada di luar juga bisa membantu mencegah gigitan nyamuk.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RD.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x