Kurang 2 Menit Bisa Deteksi Covid-19 dalam Tubuh, Ini Fakta GeNose Rakitan UGM Dibandrol Rp 40 Juta

- 29 September 2020, 11:00 WIB
UGM ciptakan GeNose untuk mendeteksi Covid-19 lewat embusan napas manusia.
UGM ciptakan GeNose untuk mendeteksi Covid-19 lewat embusan napas manusia. /UGM/

PR PANGANDARAN – Tes Covid-19 masif dilakukan sebagai penanganan penyebaran virus dengan tujuan untuk mengetahui pasien positif sehingga akan dilakukan contact tracking guna memutus mata rantai Covid-19.

Pengembangan alat kesehatan terus dilakukan sebagai percepatan penanganan Covid-19, salah satunya oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil membuat alat pendeteksi tes Covid-19 bernama GeNose.

GeNose merupakan inovasi pertama di Indonesia dalam mendeteksi Covid-19 menggunakan embusan napas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.

Baca Juga: 6 Bulan Hilang Tanpa Kabar, Tagar MataNajwaMenantiTerawan Bergema: Hampir Tiap Minggu Diundang!

Selama proses pembuatan, UGM bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI Angkatan Darat untuk menciptakan GeNose.

Alat pendeteksi ini menggunakan teknologi pengendus elektronik cepat dan biaya yang murah. Selain itu juga memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas.

Menurut anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, pada acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Gedung Kemenristek memaparkan jika hasil dari deteksi embusan napas akan keluar dalam hitungan menit.

Baca Juga: Kursi Kosong Menjawab Buruknya Penanganan Covid-19, Najwa Shihab: Pak Terawan Mundur Saja, Siap?

“Tidak kurang dari 2 menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19,” ujarnya.

Selain cepat mendeteksi, hasil yang dikeluarkan juga memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Terlebih alat ini memiliki harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan tes usap PCR.

Harga per unit GeNose ini sekitar Rp40 juta dan dapat diproduksi 50 unit per bulan dengan per unit dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.

Baca Juga: Antisipasi Bencana Tsunami Setinggi 20 Meter di Selatan Jawa, Pemkab Garut Siapkan 3 Hal Ini

Menurut peneliti lain yang juga ikut membuat GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra menjelaskan cara kerja GeNose yaitu dengan mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19.

Orang yang melakukan tes nantinya akan disuruh untuk menghembuskan napas ke dalam kantong khusus yang telah disiapkan.

Lalu, GeNose akan mengidentifikasi dan datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Baca Juga: Antisipasi Bencana Tsunami Setinggi 20 Meter di Selatan Jawa, Pemkab Garut Siapkan 3 Hal Ini

Tidak seperti tes Covid-19 lainnya, GeNose ini sangat mudah digunakan bahkan secara mandiri dan hasilnya efektif.

Pada alat tes sebelumnya, banyak masyarakat takut untuk melakukan tes Covid-19 karena harus memasukkan alat ke dalam tubuh sehingga akan menimbulkan rasa sakit.

Namun, menurut Wakil Rektor UGM Bidang Kerjasama dan Alumni, Prof. Paripurna mengatakan jika GeNose merupakan alat non invasif yaitu tindakan medis tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh sehingga masyarakat tidak perlu takut lagi untuk melakukan tes.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 29 September 2020, Leo Dapat Rezeki Nomplok, Scorpio Jangan Buru-buru Menikah!

“Keberadaan alat ini memang sudah ditunggu, namun kami harus tetap disiplin mengikuti clinical test yang kedua ini selesai. Mengenai hilirisasi, kami akan bekerja sama dengan industri dan bimbingan serta dukungan Kemenristek/ BRIN serta mitra kami BIN untuk pengembangannya,”

Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro mengapresiasi pembuatan GeNose ini dan berharap bisa menjadi solusi untuk melakukan skrining yang cepat, murah, dan akurat.

“Riset/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 siap memberikan dukungan upaya finalisasi GeNose dalam bentuk dukungan uji klinis tahap 2,” ujarnya.

Baca Juga: Bekal Utama untuk Bisa Sukses di Era Digital, Ahli Bikin Tulisan hingga Mampu Berbahasa Asing

“Covid-19 ini penyakit yang menyasar saluran pernapasan kita, jadi pendeteksian lewat embusan napas sangat tepat,” lanjutnya.

Pembuatan GeNose memanfaatkan pendekatan Revolusi Industri 4.0 melalui kecerdasan artifisial dan penguasaan konsep big data dengan kecerdasan artifisial ini menjadi kunci dari akurasi GeNose.

Sebelumnya GeNose telah melakukan uji profiling yang menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro Yogyakarta dengan hasil akurasi sebesar 97 persen.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x