Network
PR PANGANDARAN – Menyusul kabar adanya potensi gempa yang dapat menimbulkan tsunami hingga 20 meter, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut segera menyiapkan tiga hal penting.
Pertama, menyiapkan jalur evakuasi. Jalur tersebut disiapkan dalam rangka mitigasi bencana alam tsunami di wilayah pesisir pantai selatan Garut. Apabila terjadi tsunami, maka upaya itu dapat meminimalisasi tingkat risiko jatuhnya korban jiwa.
"Sekarang kita membuat tempat, ada beberapa tempat untuk jalur evakuasi, sekarang kami sedang melakukan langkah itu," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat dimintai tanggapan terkait ancaman potensi bencana tsunami di Garut, seperti dikutip dari jabar.antaranews.com pada Senin, 28 September 2020.
Baca Juga: Covid-19 Semrawut, Isu Rombak Kabinet Indonesia Maju Kian Hangat, Begini Kata Pratikno
Menurut Rudy, kawasan dataran di pinggir pantai selatan Garut memiliki ketinggian paling rendah 7 meter dari permukaan laut. Hal tersebut tentu tidak aman bila terjadi bencana tsunami.
Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan jalur evakuasi menuju dataran yang lebih tinggi sekitar 40 hingga 50 meter dari permukaan laut.
"Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong itu tiga kecamatan yang posisinya berada di lokasi yang rendah, makanya kita siapkan jalur evakuasi ke suatu daerah di atas ketinggian 40 sampai 50 mdpl," tutur Rudy.
Baca Juga: Solusi Babak Belur Ekonomi Akibat Covid-19, Pakar: 'Kesehatan' Wajib Berada di Lintasan Titik Panas
Kedua, simulasi mitigasi bencana. Rudy melanjutkan, proses evakuasi harus lebih cepat dibanding dengan akan datangnya bencana tsunami.
Oleh karena itu pihaknya merencanakan untuk melakukan simulasi mitigasi bencana untuk mengedukasi masyarakat agar cepat tanggap dan tepat ketika mengetahui akan adanya bencana tsunami. Terutama dengan proses penyelamatan diri menuju titik kumpul evakuasi.
Artikel Rekomendasi