Dari Gen hingga Perubahan Fisik, Simak Apa Saja Penyebab hingga Gejala Hipertensi

- 5 November 2020, 13:42 WIB
Ilustrasi hipertensi sebagai komorbid.
Ilustrasi hipertensi sebagai komorbid. /Pixabay/Ewa Urban/

PR PANGANDARAN - Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi terjadi pada saat tekanan darah meningkat melebihi angka yang telah ditentukan.

Biasanya gejala hipertensi cenderung tidak terlihat. Meski tanpa gejala tekanan darah tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ dan pembuluh darah Anda terutama pada otak mata ginjal dan jantung.

Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk mendeteksi sejak dini kemunculan hipertensi tersebut.

Baca Juga: Kekacauan Meletus di Michigan saat Pilpres AS, Pengunjuk Rasa Gaungkan 'Hentikan Penghitungan'

Sebelum mengetahui gejalanya, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu tentang penyebab tekanan darah tinggi dapat terjadi.

Ada dua jenis hipertensi yang penyebabnya juga berbeda.

Hipertensi Primer (esensial)

Jenis hipertensi ini berkembang seiring berjalannya waktu dengan tanpa penyebab yang diketahui.

 

Baca Juga: Betrand Peto Dibully hingga Thalia Onsu Diancam Dibunuh, Ruben Onsu Ngamuk: Anak Saya Salah Apa?

Meski demikian, kombinasi faktor mungkin juga berperan di sini. Berikut adalah faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi.

1. Gen

Hipertensi terjadi mungkin diakibatkan oleh perpindahan gen dan kelainan gen yang diwariskan oleh orang tua.

2. Perubahan Fisik

Perubahan fisik yang terjadi di tubuh bisa jadi diakibatkan oleh hipertensi.

Baca Juga: Empat Budaya Korean Wave untuk Temani PSBB di Rumah Aja

Hal ini sama halnya penuaan yang terjadi dapat mempengaruhi fungsi ginjal yang mengganggu keseimbangan tubuh dan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.

3. Lingkungan

Gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan dan kurangnya aktivitas yang dilakukan dapat menyebabkan masalah berat badan.

Berat badan yang yang berlebihan nantinya akan dapat meningkatkan risiko darah tinggi.

Baca Juga: Suara Elektoral Hampir Sentuh Angka 270, Joe Biden Luncurkan Situs Web Transisi Kepresidenan

Hipertensi Sekunder

Hipertensi jenis ini bisa menjadi lebih parah dari yang primer. Penyebabnya pun bisa beragam, terutama dari penyakit bawaan hingga penggunaan obat.

Contohnya adalah penyakit ginjal, cacat jantung bawaan, efek samping obat, penggunaan obat terlarang, penyalahgunaan alkohol, tumor endokrin tertentu, dan masalah kelenjar adrenal.

Kondisi penyakit seperti di atas yang dapat otomatis menyebabkan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Belum Ada Keputusan, CJ Entertainment Upayakan Wanna One Bisa Reuni di Panggung MAMA 2020

Cara mengetahui apakah Anda memiliki penyakit hipertensi atau tidak yakni dengan mengetahui gejala-gejalanya.

Perlu waktu lama untuk merasakan gejala yang dirasakan oleh tubuh. Apabila gejala tampak jelas, itu tanda tingkat penyakitnya sudah cukup parah.

Gejala yang dirasakan penderita hipertensi berat adalah sakit kepala, sesak napas, mimisan, pusing, nyeri dada, perubahan visual dan ada darah dalam urine.

Disarankan untuk tidak menunggu sampai terasa jelas gejala yang dirasakan oleh tubuh. Segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: healthline


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah