Mitos atau Fakta: Benarkah Sering Kelelahan Pertanda Terinfeksi Covid-19? Simak Pernyataan Ahli

- 14 November 2020, 16:32 WIB
Ilustrasi lelah
Ilustrasi lelah /Pixabay/.*/Pixabay

PR PANGANDARAN - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencantumkan kelelahan sebagai gejala Covid-19.

Namun, kita jangan buru-buru menyimpulkan jika kita mengalaminya berarti terinfeksi virus Corona.

Peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh Adalja mengatakan bahwa kondisi kelelahan merupakan gejala yang tidak terlalu mencolok dalam Covid-19.

Baca Juga: Lama Bungkam Usai Biden Terpilih sebagai Presiden AS, Trump Masih Yakin Ada Peluang untuk Menang

Sementara itu, menurut dokter spesialis penyakit menular di Akron, Ohio, Richard Watkins, kelelahan ada hubungannya dengan sitokin yang diproduksi sistem kekebalan tubuh ketika diserang virus.

Sitokin memberi sinyal pada tubuh bahwa inilah waktunya untuk bekerja dan melawan infeksi, tetapi akibatnya dapat membuat kalian merasa lelah.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Health, laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Februari lalu yang menganalisis 55.924 kasus Covid-19 menemukan bahwa kelelahan termasuk gejala paling umum ketiga dari Covid-19 dengan 38,1 persen orang melaporkan mengalaminya.

Baca Juga: Terungkap Motif Penyebaran Video Syur Mirip Gisel, Polisi: Tambah Follower dan Dapat Give Away

Dua gejala yang lebih umum menurut laporan itu adalah demam (87,9 persen) dan batuk kering (67,7 persen).

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Health


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x