PR PANGANDARAN - Masa pandemi memaksa setiap insan tertib menggunakan masker saat ke luar rumah, termasuk ketika sedang berolahraga.
Namun, sebuah mitos yang beredar di masyarakat menyebut bahwa mengenakan masker selama olahraga bisa timbulkan penyakit di bagian paru-paru.
Sehingga, orang khawatir memakai masker saat berolahraga pada akhirnya mengurangi fungsi paru selain bisa membuat mereka lebih sulit untuk bernapas dan meningkatkan dispnea atau sesak napas.
Baca Juga: Doyan Travelling, Intip 5 Pantai dengan Pemandangan Menakjubkan Versi Susi Pudjiastuti
Tetapi, tim peneliti dari Amerika Serikat dan Kanada melalui sebuah studi dalam jurnal Annals of the American Thoracic Society yang dipublikasikan 16 November lalu membantahnya.
Seperti dikutip dari Daily Mail, mereka menyatakan, meskipun sensasi dispnea mungkin meningkat, tetapi ada sedikit bukti empiris bahwa memakai masker secara signifikan mengurangi fungsi paru-paru, bahkan saat dipakai saat berolahraga berat.
"Tidak ada bukti yang mendukung perbedaan berdasarkan jenis kelamin atau usia dalam respons fisiologis terhadap olahraga saat memakai masker," kata profesor kedokterran dan radiologi di University of California San Diego School Medicine, Susan Hopkins seperti dilansir dari Science Daily, Kamis.
Baca Juga: Aksi Aparat TNI-Polri Copot Baliho HRS Sempat Picu Ketegangan Massa FPI: Woi Woi Itu Milik Rakyat!
Pengecualian berlaku pada mereka yang punya penyakit kardiopulmoner parah yang berisiko menyebabkan dispnea dan mempengaruhi kapasitas latihan.
"Dalam kasus seperti itu, orang-orang mungkin merasa tidak nyaman untuk berolahraga, dan ini harus didiskusikan dengan dokter mereka. Namun, fakta mereka berisiko besar jika mereka tertular COVID-19 juga harus dipertimbangkan," tutur Hopkins.
Artikel Rekomendasi