8 Tahun Dilecehkan Penggemar, Mantan Miss Universe Malaysia Bagikan Kisahnya

23 Januari 2021, 07:00 WIB
Mantan Miss Universe Malaysia, Sabrina Beneett mengaku dapat pelecehan oleh seorang penggemar selama 8 tahun terakhir. //Instagram/@sabby_bee

PR PANGANDARAN – Kabar kurang menyenangkan dibagikan oleh seorang mantan Miss Universe Malaysia, Sabrina Beneett yang mengaku dilecehkan serta dibuntuti oleh seorang penggemar selama bertahun-tahun.

Setelah 8 tahun diam, Sabrina memutuskan untuk mencari keadilan yang pantas dia dapatkan.

Akhirnya, pelaku yang berusia 33 tahun itu ditindak dan didakwa di Pengadilan Magistrasi Jalan Duta.

Baca Juga: Diisukan Retak, Denny Darko Sebut Pernikahan Ahmad Dhani Bakal Awet: Mulan Tahu Triknya

Namun, menurut warganet dan Sabrina sendiri, hasil keputusannya tidak cukup baik.

Sabrina menyampaikan berita di Instagram-nya yang menyatakan bahwa pelaku didenda hanya Rp. 4 juta rupiah.

Sabrina Beneett diketahui sangat marah terhadap tindakan yang diambil terhadap pelaku.

“Ketika saya mendengar tentang hukuman itu, ada keheningan di ruangan itu, saya terdiam beberapa saat sebelum saya dapat meyakinkan diri untuk mengatakan bahwa dia dilepaskan setelah membayar denda sebesar Rp 4 juta rupiah. Saya rasa saya tidak akan pernah melupakan jumlah ini," kata Sabrina kepada World of Buzz sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Baca Juga: Rugikan Kepentingan Tiongkok, Peluncuran Jaringan 5G Huawei dan ZTE Dilarang di Swedia

Sabrina juga mengungkapkan kekecewaannya atas hukuman yang dijatuhkan pada pelaku pelecehannya selama bertahun-tahun.

“Satu-satunya hal yang terlintas di benak saya adalah ‘Berapa nilai Rp. 4 juta rupiah? Tampaknya 8 tahun menoleransi hinaan, pelecehan, ancaman, pelecehan, stres, kemarahan, kecemasan, penghinaan, ketakutan, kegelisahan, ketidakberdayaan, sulit tidur, siksaan dan trauma dari orang asing. Saya tidak pernah menyakit,” dia menjelaskan.

Sabrina menahan air mata saat harus menyampaikan kabar tersebut kepada keluarganya.

“Saat saya mengetikkan hasil hukuman kepada keluarga saya, saya tidak bisa menahan air mata. Air mata marah dan kecewa, tidak ada seorang pun di ruangan itu yang mengucapkan sepatah kata pun, semua wajah kami tertunduk. Rasanya tidak seperti kemenangan,” katanya.

Baca Juga: Viral! Seorang Pelamar Kerja Malaysia di Perlakukan HRD Tak Sopan, Warganet Menjadi Geram

Ia kemudian tergerak untuk menyuarakan reformasi regulasi berkaitan dengan kasus pelecehan seperti yang dialaminya.

“Hukuman ini dengan tepat menunjukkan mengapa kita semua harus memainkan peran kita dalam mendorong reformasi undang-undang lama kita untuk mewakili keprihatinan kita yang sangat nyata dan mendesak saat ini tentang penindasan dunia maya, pelecehan, dan pembuntutan. Hukuman harus direvisi. Bukankah kita memiliki tanggung jawab kepada anak-anak dan keluarga kita untuk melindungi mereka dari jenis predator ini? Bukankah kita berhutang kepada wanita kita untuk memiliki hukum yang memungkinkan mereka melindungi rahim mereka sendiri dari predator seperti ini?" tegas Sabrina.

Lebih lanjut Sabrina juga mengatakan agar pelaku pelecehan yang selama ini menghantuinya dapat mempertanggungjawabkan tindakannya.

“Ya, hasilnya tidak seperti yang kami harapkan. Saya masih belum merasa aman, tapi ini semoga mengajarkan predator bahwa dia harus bertanggung jawab atas tindakannya,” kata Sabrina.

Baca Juga: Tega Bunuh Pacar dan Saudaranya, Pria Asal Korea Selatan Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

Ia juga mengatakan bahwa tidak ada waktu untuk menunggu perubahan, namun semua orang harus terlibat untuk menciptakan perubahan itu sendiri.

"Waktu telah berubah, tapi mengapa hukum kita tidak berubah dengannya? Apa lagi yang harus terjadi sebelum tagihan ini diajukan? Berapa banyak lagi pria dan wanita yang harus menderita sementara kita duduk dan menunggu perubahan terjadi? Sudah cukup, mengkriminalisasi penguntitan, penindasan dunia maya, dan pelecehan,” ujarnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler