Bisa Meluruskan Arah Kiblat, Bulan Purnama Sejajar di Atas Ka'Bah akan Terlihat 28 Januari 2021

26 Januari 2021, 09:32 WIB
Ilustrasi bulan purnama /Pixabay

PR PANGANDARAN – Fenomena langit langka akan terjadi sebentar lagi. Bulan purnama akan sejajar tepat di atas Ka'bah, tempat paling suci umat Islam, di Mekah Arab Saudi pada Kamis, 28 Januari, menurut para astronom.

Peristiwa ini akan terjadi pada hari Kamis pukul 12.43 malam waktu setempat. Saat itu, masyarakat Mekah akan dapat melihat bulan purnama dengan mata telanjang yang muncul secara vertikal di atas Masjidil Haram.

Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dar Al Arabiya, Majed Abu Zahira selaku presiden Asosiasi Astronomi Jeddah menjelaskan secara rinci bagaimana peristiwa itu terjadi sehingga bulan berada dalam posisi tersebut.  

Baca Juga: Dituduh Sales Vaksin Covid-19 , dr. Tirta 'Ngegas' Balas Anti Vaksin: Mau Buktiin Hasil Rekening?

"Bulan akan terbit dengan matahari terbenam dari ufuk utara / timur laut, dan terbenam di ufuk utara / barat laut, yang berarti bahwa ia akan mensimulasikan jalur tinggi matahari musim panas setelah enam bulan melintasi langit malam, tetapi di utara Lingkaran Arktik, bulan tetap 24 jam di atas cakrawala, seperti matahari tengah malam di musim panas,” ujarnya.

Menurut Abu Zahira, bulan purnama tersebut akan sejajar secara vertikal dengan Ka'bah pada pukul 00:43:34 setelah tengah malam waktu KSA atau pukul 04.43 WIB.

Di Mekah, bulan akan terlihat di langit selama sisa malam sampai terbenam dengan terbitnya matahari Jumat.

Baca Juga: Lirik Lagu Bobby iKON - U MAD dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Fenomena bulan purnama yang muncul tepat di atas Masjidil Haram Mekah ini biasanya terjadi sekali setiap tahun.

Di sisi lain, matahari berputar langsung di atas Ka'bah dua kali setiap tahun, sering kali pada bulan Mei dan Juli. Meski kurang terlihat, saat ini terjadi, Ka'bah tidak memiliki bayangan.

Abu Zahira  menambahkan bahwa fenomena langit  ini merupakan cara sederhana yang digunakan untuk mencari arah kiblat (arah menuju Ka'bah) dari beberapa wilayah di dunia.

Baca Juga: Komentari Pernikahan Tanpa Restu Orang Tua, Atalarik Syah: Itu Pengecut Berat

Metode ini digunakan secara tradisional oleh umat islam Indonesia yang letak geografisnya jauh dari Mekah. Namun, dibandingkan dengan bulan, orang Indonesia cenderung meluruskan arah kiblat atau rashdul qiblah saat matahari di atas Ka'bah, yaitu pada Mei dan Juli seperti yang disebutkan sebelumnya.

Karena fenomena ini membantu umat Islam dari seluruh penjuru dunia menemukan arah kiblat, Abu Zahira mengatakan bahwa keakuratan pengukuran ini sebanding dengan aplikasi ponsel pintar. Ia pun menjelaskan ketinggian dan posisi bulan saat itu.

“Bulan akan muncul di atas Ka'bah setelah tengah malam di Arab Saudi pada ketinggian 89,57,46 derajat,” ujarnya. Ia pun melanjutkan, “dan bulan akan 99,9 persen terang sepenuhnya dalam posisi yang berjarak 381,125 kilometer dari bumi.”***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler