Kontras dengan Kebijakan Trump, Hakim AS Blokir Upaya Joe Biden untuk Pemberlakuan 100 Hari Deportasi

27 Januari 2021, 13:50 WIB
Presiden AS Joe Biden. /Arahkata/

PR PANGANDARAN – Hakim federal Amerika Serikat untuk sementara memblokir upaya Joe Biden untuk menghentikan deportasi beberapa imigran selama periode 100 hari.

Keputusan tersebut sontak dikecam oleh kelompok hak asasi.

Pasalnya, Hakim Distrik AS Drew Tipton, yang ditunjuk oleh mantan Presiden Donald Trump di Distrik Selatan Texas, mengeluarkan perintah penahanan sementara yang memblokir kebijakan tersebut secara nasional selama 14 hari menyusul gugatan hukum yang diajukan oleh Texas.

Baca Juga: Awal Meniti Karier, Rizky Billar Sempat Frustrasi hingga Berencana jadi Buruh di Jepang

Tipton mengungkapkan bahwa pemerintahan Joe Biden telah gagal untuk memberikan pembenaran yang konkret serta masuk akal dalam memberikan jeda deportasi selama 100 hari.

Oleh sebab itu, pemerintahan Joe Biden diperkirakan akan mengajukan banding atas adanya putusan tersebut, yang menghentikan kebijakannya.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Joe Biden telah berjanji dalam kampanyenya untuk memberlakukan moratorium 100 hari pada deportasi jika terpilih, sebuah kebijakan yang sangat kontras dengan tindakan keras Trump terhadap imigrasi.

Baca Juga: Akhir Pandemi Covid-19 Masih Lama, Singapura Prediksi Dunia Akan Kembali Normal dalam 4-5 Tahun Lagi

Perintah Hakim Federal AS, Tipton, merupakan pukulan awal bagi pemerintahan Joe Biden, yang telah mengusulkan perubahan besar yang dicari oleh pendukung imigrasi, termasuk rencana untuk melegalkan sekitar 11 juta imigran yang tinggal di AS tanpa catatan dokumentasi.

Setelah Biden menjabat pada hari Rabu, 20 Januari 2021 waktu AS, pejabat tinggi di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) mengeluarkan memo yang memerintahkan jeda pada deportasi tertentu untuk memungkinkan departemen tersebut menangani dengan lebih baik tentang tantangan operasional di perbatasan AS-Meksiko selama Pandemi covid-19.

Moratorium mulai diberlakukan pada hari Jumat hampir untuk semua orang yang memasuki AS tanpa izin sebelum November.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Nathalie Holscher Keguguran, Sule Singgung Ada Masalah Besar hingga Stres

Dalam pengaduan hukum yang diajukan pada hari yang sama, Jaksa Agung Texas Ken Paxton mengatakan negara bagian akan menghadapi kerugian yang tidak dapat diperbaiki jika pembekuan deportasi diizinkan untuk diberlakukan.

Paxton mengatakan itu akan meningkatkan biaya pendidikan dan perawatan kesehatan karena lebih banyak imigran tetap di Texas secara ilegal. 

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa itu bertentangan dengan ketentuan perjanjian penegakan Texas yang ditengahi dengan pemerintahan Trump kurang dari dua minggu sebelum Joe Biden menjabat. ***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Tags

Terkini

Terpopuler