Daftar Negara Terburuk dalam Menangani Pandemi Covid-19 Telah Dirilis, Indonesia Termasuk?

29 Januari 2021, 07:28 WIB
Negara terburuk dalam menangani pandemi Covid-19 telah dirilis. / pixabay.com / nguyenthuantien

PR PANGANDARAN – Para pemimpin dunia yang dinilai melakukan penanganan terburuk terhadap pandemi Covid-19 telah terungkap.

Lembaga Lowy Institute telah memberi peringkat negara-negara dari seluruh dunia dengan mengolah data kasus kematian yang dikonfirmasi dan tingkat tes Covid-19.

Selandia Baru muncul sebagai negara terbaik yang mampu mengendalikan Covid-19, disusul oleh Vietnam, Taiwan, Thailand, dan Siprus.

Baca Juga: Nasib Cinta Shio Kelinci, Harimau, Tikus di Tahun Baru Imlek 2021: Ada yang Berselingkuh dan Harus Menikah

Adapun negara terburuk di dunia yang menangani pandemi menurut Lowy Institute adalah Brasil, disusul Meksiko, Kolombia, Iran, dan Amerika Serikat dalam daftar dari 98 negara.

Tiongkok sama sekali tidak termasuk dalam peringkat tersebut, dengan alasan tidak ada cukup data tes yang terpublikasi mengenai infeksi Covid-19.

“Meskipun wabah virus Corona dimulai di Tiongkok, negara-negara di Asia Pasifik, rata-rata terbukti paling berhasil dalam mengatasi pandemi,” tulis laporan tersebut dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com, Jumat 29 Januari 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Sesar Lembang Dikabarkan Akan Bergerak di Tahun 2021 dan Picu Gempa Dahsyat, Simak Faktanya

“Sebaliknya, penyebaran Covid-19 yang cepat membuat Eropa dan Amerika Serikat kewalahan. Penguncian di seluruh benua Eropa yang sangat terintegrasi berhasil menekan gelombang pertama, tetapi perbatasan yang lebih terbuka membuat negara rentan terhadap wabah baru dari negara tetangga,” sambungnya.

“Sementara itu, penyebaran pandemi hanya menyebar cepat di sebagian besar Amerika (Utara dan Selatan) yang menjadikannya benua yang terkena dampak terparah secara global,” tambahnya

Negara yang memiliki pemerintahan otoriter dalam melakukan karantina dan perbatasan ketat dinilai lebih mampu mengendalikan Covid-19.

Baca Juga: Sepekan Menjabat, Biden Pulihkan Bantuan untuk Palestina, Pecundangi Kebijakan Trump Bertahun-tahun

“Rezim otoriter rata-rata dimulai dengan lebih baik, mereka mampu memobilisasi sumber daya lebih cepat, dan penguncian dilakukan lebih cepat,” kata Herve Lemahieu dari Lowy Institute.

“Tetapi untuk mempertahankannya dari waktu ke waktu akan sulit bagi mereka,” lanjutnya.

Namun, Lowy Institute berpendapat bahwa negara-negara demokratis seperti Australia memiliki hasil jangka panjang yang lebih baik di mana termasuk negara yang memiliki penanganan Covid-19 terbaik.

Baca Juga: Restui Anaknya Menikah dengan Arie Kriting, Hubungan Ayah Indah Permatasari dengan Istri Renggang

“Beberapa negara telah mengendalikan pandemi lebih baik daripada yang lain tetapi sebagian besar negara kurang baik karena tingkat kinerja yang kurang,” tulis laporan tersebut.

“Tingkat keparahan pandemi di banyak negara juga telah berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dengan infeksi melonjak lagi di banyak tempat yang terlihat berhasil dalam menekan wabah di awal,” sambungnya.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyatakan jika tidak ada satu negara pun yang terhindar dari Covid-19 tapi negara-negara kecil dengan populasi kurang dari 10 juta orang terbukti lebih gesit daripada negara-negara yang memiliki populasi lebih besar.

Baca Juga: Ingin Berbaikan Melalui Kesepakatan Nuklir, Blinken: Jika Iran Kembali ke JCPOA, AS akan Lakukan Hal Sama

Adapun untuk kasus positif di Indonesia sendiri sudah menembus angka satu juta di Januari, yang mana lebih cepat dari prediksi ahli yang akan terjadi di Februari.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: News.com.au

Tags

Terkini

Terpopuler