Ingin Berbaikan Melalui Kesepakatan Nuklir, Blinken: Jika Iran Kembali ke JCPOA, AS akan Lakukan Hal Sama

- 29 Januari 2021, 06:22 WIB
Ilustrasi bendera Iran dan Amerika Serikat: Iran menyebutkan terkait tuduhan tewasnya pimpinan Al Qaeda di Tehera, ini merupakan skenario Hollywood AS dan Israel.
Ilustrasi bendera Iran dan Amerika Serikat: Iran menyebutkan terkait tuduhan tewasnya pimpinan Al Qaeda di Tehera, ini merupakan skenario Hollywood AS dan Israel. /About Energy/

PR PANGANDARAN - Amerika Serikat (AS) memang menampakkan gelagat ingin kembali berdamai dengan Iran soal pengembangan nuklir, tetapi mereka menginginkan Iran yang kembali patuh pada kesepakatan nuklir yang dibuat bersama sebelum era mantan Presiden Donald Trump.

Melalui Menteri Luar Negeri AS yang baru Antony Blinken meminta Teheran harus kembali mematuhi kesepakatan nuklir Iran sebelum Washington, sesuai kebijakan Presiden Joe Biden

"Bahwa jika Iran kembali memenuhi kewajibannya di bawah JCPOA, Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama," ungkap Blinken pada Rabu, 27 Januari 2021.

Baca Juga: Meski Sembuh dari Covid-19, 1.050 Warga Korea Selatan Derita Efek Samping Jangka Panjang

Melansir dari Antara News, kesepakatan nuklir yang dibuat AS-Iran secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), tepatnya dengan mengikutsertakan enam negara besar pada 2015.

Perjanjian itu mengikat Iran untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi dari Amerika Serikat dan negara lainnya.

Namun begitu, Trump hengkang dari kesepakatan itu pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi AS, seketika menyebabkan Iran mulai melanggar ketentuan dalam perjanjian tersebut.

Baca Juga: Laporkan Kucingnya Mati Dibunuh, Wanita ini Justru Ditertawakan Polisi

Sedangkan kini, jika Iran kembali ke kesepakatan itu, Washington akan berusaha membangun apa yang disebut Blinken sebagai perjanjian yang lebih lama dan lebih kuat, bahkan akan dapat menangani masalah yang sangat problematis lainnya.

Lebih lanjut, Biden mengatakan masalah-masalah yang dimaksud, seperti pengembangan rudal balistik Iran hingga dukungan Teheran untuk pasukan proksi di negara-negara seperti Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x