Dunia Dibuat Ngamuk, Stasiun TV Belanda Tampilkan Orang Dewasa Telanjang di Hadapan Anak-anak

13 Maret 2021, 16:35 WIB
Kehebohan terjadi di Belanda usai salah satu stasiun televisi menayangkan orang-orang telanjang didepan anak-anak. /PR

PR PANGANDARAN - Kehebohan terjadi di Belanda usai salah satu stasiun televisi menayangkan orang-orang telanjang.

Orang-orang telanjang itu sengaja ditampilkan di hadapan anak-anak yang menonton di studio.

Stasiun televisi itu berdalih bahwa ditampilkannya orang-orang telanjang itu sebagai bagian pendidikan bagi anak-anak.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Pesan Gus Dur Sebelum Wafat, Sebut HRS Bakal Jadi Pemimpin, Ini Faktanya

Serial itu merupakan bagian dari program yang disebut 'Simply Naked', yang akan ditayangkan di televisi oleh penyiar publik NOS (Nederlandse Omroep Stichting).

Selama orang-orang telanjang itu tampil, anak laki-laki dan perempuan berusia antara 10 dan 12 tahun yang hadir di studio diundang untuk mengajukan pertanyaan.

Pertanyaan-pertanyaan itu berkaitan dengan topik seperti seberapa percaya diri orang dewasa terhadap tubuh mereka sendiri.

Baca Juga: Khawatir Arsy Bingung saat Pernikahan Atta-Aurel, Ashanty Jelaskan Sosok Krisdayanti dan Raul Lemos

Para pengembang mengatakan bahwa serial tersebut telah 'diproduksi dengan sangat hati-hati dengan maksud pendidikan.

Terutama untuk anak-anak tentang tubuh manusia dan bahwa tidak ada pertanyaan tentang seks.

Tetapi para kritikus pemimpin partai FvD sayap kanan, Thierry Baudet menganggapnya menjijikkan dan mengatakan bahwa serial itu hampir mempromosikan pedofilia.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Pesan Gus Dur Sebelum Wafat, Sebut HRS Bakal Jadi Pemimpin, Ini Faktanya

Tah hanya Thierry Bauder, anggota parlemen sayap kiri, Tunahan Kuzu juga menyebut bahwa program itu konyol.

Partai SGP yang konservatif telah mengajukan pertanyaan di parlemen tentang mengapa program tersebut dilanjutkan.

Dalam preview dari serial itu, reaksi yang datang dari anak-anak cukup beragam lewat pertanyaan yang mereka ajukan kepada orang dewasa.

Baca Juga: Jelang Pernikahan, Atta Halilintar Berduka, Orang Tuanya Jalani Operasi Besar

"Ini bukan pertunjukan yang perlu saya tonton," kata salah seorang anak, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Daily Mail pada Senin, 8 Maret 2021.

Sementara yang lain mengatakan kepada penyiar bahwa mereka senang setelah mengetahui ternyata orang-orang punya kekhawatiran yang sama tentang tubuh mereka.

"Senang mengetahui bahwa orang lain juga mengkhawatirkan hal yang sama," timpal anak yang lain.

Baca Juga: Tak Butuh Gelar, Dewa Kipas Pilih Jualan Pakan Burung Dibanding Jadi Atlet Catur: Hadiahnya Kecil-Kecil

Presenter TV dalam serial tersebut, Edson da Graça mengatakan kepada NOS bahwa pendidikan yang dimaksud juga menunjukkan bahwa tubuh setiap orang beragam.

"Tujuannya adalah untuk mengajari anak-anak bahwa setiap tubuh berbeda dan tidak semua tubuh sempurna," tuturnya.

Perwakilan Yayasan Kesehatan Seksual Rutgers, Elsbeth Reitzema yang bekerja sama dengan NOS untuk memproduksi serial tersebut punya pendapat pula.

Baca Juga: Jelang Pernikahan, Atta Halilintar Berduka, Orang Tuanya Jalani Operasi Besar

Menurutnya, tontonan yang berbahaya justru aliran gambar semi-pornografi yang setiap hari dilihat anak-anak di televisi dan online yang memberi mereka pandangan menyimpang tentang tubuh manusia.

"Mereka yang melihat tubuh telanjang biasa lebih sering memiliki citra tubuh yang lebih positif," katanya.

Penyiar publik mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa orang tua dipersilahkan untuk membolehkan atau tidak untuk anak-anaknya menonton tayangan itu.

Baca Juga: Atta dan Aurel Lamaran Hari Ini, Begini Tanggapan Yuni Shara

"Anak-anak tahu persis apa yang akan terjadi dan mereka dapat mengatakan bagaimana perasaan mereka selama program kapan saja.

"Kami mengharapkan sedikit keributan. Tidak semua orang akan berpikir ini untuk anak-anak dan tidak apa-apa. Terserah orang tua untuk memutuskan apakah anak-anak mereka dapat menonton," ungkapnya.

Serial ini ternyata diadopsi dari acara TV anak-anak yang populer di Denmark, Ultra smider tøjet (Ultra strips down), yang sekarang menjadi seri keduanya.

Baca Juga: Pecat Karyawan, Bos Ini Menangis dan Meminta Maaf

Meskipun bukan tanpa kritik, banyak yang percaya bahwa anak-anak harus dihadapkan pada realitas kehidupan, mereka menyebutnya sebagai 'pengasuhan Nordik'.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler