Adik Kim Jong Un Ancam Joe Biden: Jika Ingin Tidur Nyenyak, Jangan Buat Kebusukan

16 Maret 2021, 14:15 WIB
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.* /The Korea Herald/

PR PANGANDARAN - Kabar terbaru Korea Utara datang dari adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong. Baru-baru ini ia dikabarkan tengah ancam presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Dalam kantor berita mereka, adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong yang ancam Joe Biden ini mengatakan bahwa ia tak ingin Amerika Serikat membuat ulah atau kebusukan pada Korea Utara.

Perihal ancaman Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un mengancam Joe Biden disebabkan oleh latihan gabungan militer AS dan Korea Selatan.

Baca Juga: Lirik Lagu WOODZ - Feel Like dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kim Yo Jong mengkritik latihan militer yang sedang berlangsung di Korea Selatan ini dengan memperingatkan pemerintahan baru AS agar tidak "menyebabkan bau busuk" jika menginginkan perdamaian, seperti yang PikiranRakyat-Pangandaran.com lansir dari DailyNews4Me.

"Kami mengambil kesempatan ini untuk memperingatkan pemerintahan baru AS yang berusaha keras untuk mengeluarkan bau bubuk di tanah kami," ujarnya.

Pernyataan itu dikeluarkan sehari sebelum diplomat dan kepala pertahanan tertinggi Amerika tiba di Seoul untuk pembicaraan pertama mereka dengan rekan-rekannya di Korea Selatan.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini 16 Maret 2021: Kelicikan Elsa Mulai Dicurigai Aldebaran

Perempuan yang pernah digadang-gadang menjadi penerus Kim Jong Un ini pun secara tegas mengatakan pada Biden agar ia tak membuat kebusukan jika ia ingin tidur nyenyak di masa pemerintahannya.

"Jika ia ingin tidur dengan nyenyak selama empat tahun mendatang, lebih baik jangan menyebabkan bau pada langkah pertama," ujarny.

Korea Utara sejauh ini menolak permintaan dari Amerika Serikat untuk terlibat dalam dialog bersama mereka.

Baca Juga: Curhat ke Judika, Billy Bingung Pilih Putus atau Terus dengan Amanda Sejak Bulan Lalu

Pada Senin, 15 Maret 2021, Gedung Putih mengatakan kedinginan dalam hubungan yang dimulai di bawah Presiden Donald Trump telah meluas ke kepresidenan Joe Biden.

Pemimpin Kim Jong Un mengadakan tiga pertemuan puncak tingkat tinggi dengan Trump dan bertukar serangkaian surat, tetapi negara yang memiliki senjata nuklir itu mengakhiri pembicaraan dan mengatakan tidak akan terlibat lebih jauh kecuali Amerika Serikat mencabut kebijakan permusuhannya.

Pasukan Korea Selatan dan Amerika memulai latihan militer musim semi bersama, yang dibatasi pada simulasi komputer karena resiko Covid-19 serta upaya berkelanjutan untuk terlibat dengan Korea Utara.

Baca Juga: Jadi Ayah Tiri Azka Corbuzier, Vicky Prasetyo: Saya Sama Kalina Akan...

"Latihan perang dan permusuhan tidak akan pernah bisa berjalan dengan dialog dan kerja sama," ujarnya.

Dia mengejek Korea Selatan dengan menyebut mereka tengah melakukan permainan perang yang membuat mereka terjebak dalam krisis.

"Menggunakan permainan perang yang menyusut, sekarang mereka terjerembab di dalam rawa krisis politik, ekonomi, dan epidemi," ungkapnya.

Baca Juga: Kerja Keras hingga Sakit, Denny Darko Uraikan Perjuangan Rizky Billar Nikahi Lesty Kejora Tahun ini

Hubungan antar-Korea sendiri telah meningkat pada tahun 2018. Hal ini diinginkan oleh Korea Selatan. Korea Utara dikatakan akan mengawasi untuk melihat apakah ada provokasi lebih lanjut.

Lebih lanjut, Kim Yo Jong sendiri mengatakan jika Korea Utara akan mempertimbangkan untuk menarik diri dari perjanjian militer antar-Korea.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan bersama mereka, dan akan meninjau apakah akan membubarkan beberapa organisasi yang bertujuan untuk bekerja sama dengan Selatan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: DailyNews4Me

Tags

Terkini

Terpopuler