Disorot Media Asing, Kisah Sadiman Pejuang Lingkungan Indonesia yang Pernah Disebut Gila di Jawa Tengah

22 Maret 2021, 13:15 WIB
Sadiman, kakek yang peduli dengan lingkungan menanam pohon di perbukitan Jawa Tengah setelah daerahnya alami kebakaran hutan. /reuters.com

 

PR PANGANDARAN - Pria bernama Sadiman menjadi sorotan di media asing Reuters usai aksi pahlawannya terhadap lingkungan di Jawa Tengah.

Dalam berita yang dimuat di media asing tersebut berjudul 'Once called crazy, Indonesian eco-warrior turns arid hills green' mengisahkan sosok Sadiman yang berjuang selama bertahun-tahun untuk menghijaukan bukit-bukit tandus di Jawa Tengah.

Diusianya Sadiman yang tidak lagi muda yakni 69 tahun, ia berupaya menghijaukan bukit-bukit gersang di Jawa Tengah dengan melakukan penanaman pohon.

Baca Juga: Ternyata Tyas Mirasih jadi Fantasi Billy Syahputra saat Remaja, Raffi Ahmad: Setuju kan Lo?

Pria yang kerap disapa 'mbah' atau 'kakek' ini menghabisakan waktu selama 24 tahun menghijaukan bukit-bukit di daerah dekat dengan tempat tinggalnya.

Ia menanami pohon agar daerah tersebut dapat kembali muncul mata air.

Selama 24 tahun, Sadiman terus menanami bukit-bukit tandus tersebut dengan pepohonan. Menurutnya pohon beringin akan bermanfaat bagi tanah di daerah tersebut agar dapat subur kembali.

Baca Juga: Ngamuk Ditanya Soal Hubungannya dengan Amanda Manopo, Billy Syahputra Lempar Kursi

“Saya berpikir, jika tidak menanam pohon beringin, daerah ini akan menjadi kering. Dan menurut pengalaman saya, pohon beringin dan pohon ficus bisa menyimpan banyak air,” kata Sadiman sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sadiman, yang selalu mengenakan baju safari dan topi memang seperti kebanyakan dari orang Indonesia. Walau demikian, ia benar-benar mendedikasikan hidupnya guna menjaga kelestarian lingkungan.

Alasan Sadiman menanam pohon beringin hingga 11.000 jumlahnya, antara lain adalah akarnya yang panjang dan menyebar luas dapat membantu menahan air tanah dan mencegah erosi tanah. Pohon beringin yang rimbun tersebut juga tumbuh lebih dari 250 hektar (617 hektar).

Baca Juga: Aurel dan Ashanty Diserang Gara-gara Kebaya KD, Azriel Kesal hingga Putuskan Nikah di Luar Negeri?

Berkat usahanya, mata air telah terbentuk di mana dulu ada tanah tandus dan gersang, airnya dialirkan ke rumah-rumah dan digunakan untuk mengairi pertanian.

Perjuangan Sadiman menghijaukan daerah tempat tinggalnya yang kering bukan perkara mudah. Ia awalnya sempat diejek gila oleh masyarakat setempat, karena terus menerus membawa bibit pohon beringin ke desa.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Prsoloraya.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Perjuangan Sadiman, Dari Disebut Gila oleh Warga hingga Menghijaukan Bukit Gersang di Jawa Tengah'.

Baca Juga: ‘Hancurkan Tatanan Dunia’, Anak Indigo Bongkar Dalang di Balik Covid-19

Menurut masyarakat setempat, banyaknya pohon beringin dapat mendatangkan banyak mahluk halus. Alasan tersebut yang awalnya membuat warga setempat, tidak nyaman dengan aktivitas Sadiman setiap hari.

“Orang-orang mengejek saya karena membawa bibit pohon beringin ke desa, karena mereka merasa tidak nyaman karena mereka yakin ada makhluk halus di pohon itu,” ujar Sadiman.

Warto, warga setempat juga membenarkan ejekan tersebut yang tertuju pada Sadiman. Namun kini, mereka dapat melihat bagaimana laki-laki tersebut berhasil menyediakan air bersih di lingkungan mereka.

Baca Juga: 28 Link Mirror yang Dapat Diakses untuk Pengumuman SNMPTN 2021, Cek Pukul 15:00 WIB

“Dulu orang mengira dia gila, tapi lihat hasilnya sekarang,” tambah Warto.

Sadiman mendanai pekerjaannya melalui pembibitan tanaman seperti cengkeh dan nangka yang bisa dia jual atau barter.

Kurangnya curah hujan di daerah tempat dia menanam pohon pernah membatasi petani untuk panen tunggal dalam setahun, tapi sekarang, sumber air yang melimpah memastikan dua atau tiga kali panen, katanya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Senin 22 Maret 2021: Mama Sarah Dicurigai Angga dan Michelle Terkait Pembunuhan Roy?

“Saya berharap masyarakat di sini bisa hidup sejahtera dan hidup bahagia. Dan jangan membakar hutan terus menerus,” tambah Sadiman, seorang pejuang lingkungan yang sempat disebut sebagai orang gila.*** (Zuliyan M Rizky/Prsoloraya.pikiran-rakyat.com).

Editor: Imas Solihah

Sumber: PR Solo Raya

Tags

Terkini

Terpopuler