PR PANGANDARAN - Kebiasaan tidak teliti bisa membuat seseorang terjerumus pada kerugian besar.
Apalagi jika hal tersebut berkaitan dengan uang, alih-alih berniat untuk justru bisa jadi buntung.
Seperti yang dialami seorang wanita di Inggis.
Baca Juga: Akui Memang Tidak Diberi Seragam oleh Aurel, KD: dari Awal Saya Sudah Minta Bunda Anne Avantie Kok!
Diberitakan PikiranRakyat.com, Seorang wanita di Inggris terkejut setelah mengetahui sesisir pisang yang dibelinya di supermarket secara terburu-buru dihargai hingga Rp31 juta.
Padahal, harga normal satu sisir pisang di toko tersebut hanya Rp19.000.
Kejadian ini dialami oleh Cymbre Barnes (28) seorang wanita yang tinggal di London, Inggris, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Mirror, dalam artikel Terburu-buru, Seorang Wanita Kaget Tahu Pisang yang Dibelinya Dihargai Rp31 Juta
Baca Juga: Akui Memang Tidak Diberi Seragam oleh Aurel, KD: dari Awal Saya Sudah Minta Bunda Anne Avantie Kok!
Kala itu, Cymbre sengaja mampir ke supermarket Marks & Spencers untuk membeli sarapan sebelum berangkat kerja.
Lantaran terburu-buru, ia menggunakan Apple Pay, aplikasi pembayaran yang membuat Anda tidak perlu datang ke kasir untuk membayar belanjaan Anda.
Dengan aplikasi contactless ini, pembayaran akan langsung tercatat dan dikirimkan ke ponsel tanpa harus susah-susah mengantri di kasir.
Baca Juga: Cek Fakta: KPK Dikabarkan Tangkap Edhie Baskoro Yudhoyono, Simak Faktanya
Apple Pay sendiri tidak memiliki batasan pengeluaran sehingga Anda bisa menghabiskan uang sebanyak mungkin.
Namun, hal ini membuat Cymbre terkejut sat melihat notifikasi pembayaran di ponselnya.
Total uang yang ia habiskan pagi itu mencapai 1.602 Poundsterling (Rp31.733.669). Jumlahnya terlalu besar untuk aktivitas belanja Cymbre yang sangat singkat.
Baca Juga: Nekat Gigit Kemaluan Suami, Ternyata Sang Istri Pergoki Bermain Gila dengan Wanita Lain
Ketika mengecek daftar belanjaan, ia baru sadar, sesisir pisang yang dibelinya dihargai 1.599 Poundsterling (Rp31.674.242).
"Saya ketika itu sedang terburu-buru sebelum bekerja sehingga saya melalui self-checkout (kasir mandiri), menggunakan contactless, dan itu instan," tuturnya.
"Saya sempat keheranan saat melihat layar, tetapi kemudian struknya dicetak. Itu sudah terlambat," kata Cymbre melanjutkan.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Kamis, 25 Maret 2021: Naik 880 Kasus, Kini Tembus 6.107 Terkonfirmasi
Ia kemudian melapor ke staf supermarket, namun mereka malah menjelaskan kalau layanannya memang sedang rusak dan tidak bisa diperbaiki dalam beberapa hari.
Cymbre diminta untuk mendatangi toko Marks & Spencer lain sehingga uangnya bisa kembali.
Akhirnya, dia berjalan kaki 45 menit untuk mengklaim uang yang kelebihan itu di toko terdekat.
Baca Juga: H&M Diusir Paksa dari Tiongkok, Netizen Ngamuk Usai Sebarkan Rumor Muslim Uighur Disiksa
Juru bicara Marks & Spencer mengatakan dalam publikasi bahwa kejadian ini merupakan 'kesalahan teknis pembayaran yang terisolasi'.
Mereka meminta maaf kepada pelanggan dan menawarkan uang kompensasi sebagai gantinya.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/PR.com)