Pelanggan Tiongkok Ramai-ramai Bakar Produk Nike, Tak Terima Disindir Aniaya Muslim Uighur

26 Maret 2021, 17:55 WIB
Pelanggan Tiongkok Ramai-ramai Bakar Produk Nike, Tak Terima Disindir Aniaya Muslim Uighur /Pixabay/Pexels

PR PANGANDARAN – Pelanggan Tiongkok membakar produk Nike mereka, karena memberikan komentar terkait dengan kerja paksa orang Uighur di Tiongkok.

Merek internasional seperti H&M dan Nike menghadapi seruan boikot di Tiongkok setelah menuduh pelecehan Muslim Uighur di wilayah tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent, warganet Tiongkok menggunakan Weibo (platform di Tiongkok yang mirip dengan Twitter) membagikan video tentang diri mereka yang membakar sepatu Nike.

Baca Juga: Makin Sengit! Iran Mendadak Tembakan Rudal ke Israel, Sinyal Peperangan?

hal ini terjadi setelah Inggris awal pekan ini mengumumkan sanksi terhadap empat pejabat Tiongkok atas dugaan kekejaman yang dilakukan terhadap Muslim Uighur.

Sementara itu, Beijing segera membalas dengan sanksi pembalasan terhadap mereka.

Kanada juga telah menyuarakan keprihatinannya atas pelanggaran HAM skala industri di wilayah tersebut.

Baca Juga: Menangis di Depan Deddy Corbuzier, Chelsie Monica Ungkap Kehidupan Asmara hingga Perjalanan Karir

Sementara reaksi keras terhadap merek meledak tiba-tiba minggu ini, tanggal pernyataan Nike tersebut rupanya tidak ada secara jelas, sementara pernyataan H&M dilaporkan dari September 2020.

Di dalam pernyataan yang beredar, tampak ada ungkapkan keprihatinan yang mendalam tentang laporan pemaksaan tenaga kerja di Xinjiang, Tiongkok.

"Kami prihatin dengan laporan kerja paksa di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang (XUAR). Nike tidak mengambil produk dari XUAR dan kami telah mengonfirmasi dengan pemasok kontrak kami bahwa mereka tidak menggunakan tekstil atau benang pintal dari wilayah tersebut, ”kata Nike dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Besok Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syaban 2021, Berikut Lafal Niat Beserta Artinya

Ryohin Keikaku Co, operator merek Muji Jepang, mengatakan pihaknya sangat prihatin tentang laporan kerja paksa di wilayah Xinjiang.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan audit terhadap pabrik di wilayah yang memasok barang-barangnya, dengan mengatakan mereka menemukan masalah yang signifikan.

Perusahaan mengatakan sedang bekerja untuk memastikan kepatuhan dengan UE dan undang-undang dan peraturan Amerika Serikat tentang hak asasi manusia di Xinjiang.

Baca Juga: Cek Fakta: Majelis Hakim Dikabarkan Putuskan HRS untuk Dihukum Mati, Simak Faktanya

Pernyataan tersebut tidak diterima dengan baik di Tiongkok. Aktor populer Tiongkok Wang Yibo mengumumkan dalam sebuah pernyataan di Weibo pada hari Kamis mengenai pemutusan kontraknya dengan Nike atas pernyataan perusahaan Xinjiang.

Beijing diketahui telah berulang kali menghadapi tuduhan penyiksaan dan kerja paksa di Xinjiang meskipun telah menolak klaim tersebut.

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying mengatakan bahwa masyarakat Uighur hidup damai dan bahagia.

Baca Juga: Sule di Depan Lucu Dibelakang Sombong, Andre Taulany Beberkan Alasannya

“Xinjiang adalah tempat yang menikmati stabilitas sosial, perkembangan ekonomi, persatuan etnis dan kerukunan beragama. Penduduk Xinjiang dari semua kelompok etnis termasuk Uighur, menjalani kehidupan yang damai dan bahagia, dan menikmati lebih banyak hak dan martabat daripada sebelumnya,” ujarnya.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler