PR PANGANDARAN - Nepal telah memerangi kebakaran hutan terburuknya selama bertahun-tahun.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera, 5 orang telah tewas dalam peristiwa kebakaran hutan di Nepal.
“5 orang dewasa telah tewas sejauh ini dalam upaya memadamkan api yang berkobar sejak Januari,” kata Sundar Sharma, seorang pejabat senior Otoritas Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional.
Kebakaran hutan terjadi di 60 tempat, hal ini menyebabkan peningkatan polusi terjadi di seluruh negara.
Ini adalah musim kebakaran hutan terburuk menurut angka sejak 2012, ketika pemerintah mulai membuat catatan.
"Kebakaran hutan adalah alasan utama meningkatnya polusi udara di Kathmandu dan banyak tempat lainnya," kata Sharma kepada kantor berita Reuters.
Lebih lanjut, kebakaran hutan ini diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir bulan.
“Kebakaran hutan bisa mencapai puncaknya akhir bulan ini jika musim kemarau terus berlanjut,” katanya.
Nepal memerintahkan sekolah tutup selama empat hari pada akhir Maret, setelah polusi udara naik ke tingkat yang berbahaya.
Hal ini menyebabkan jutaan siswa terpaksa untuk tinggal di rumah.
Kebakaran hutan sering terjadi di Nepal selama musim kemarau Januari-Mei. Hal ini disebabkan penduduk desa membakar daun-daun kering di hutan untuk mendorong pertumbuhan rumput segar bagi ternak mereka.
Sharma mengatakan, jumlah kebakaran hutan tahun ini 15 kali lipat dari jumlah kebakaran hutan tahun 2020.
Di Makwanpur, Tara Pakhrin yang berusia 46 tahun menyaksikan kebakaran di bukit di samping rumahnya.
“Asap membutakan saya dan saya tidak bisa melihat siapa yang menyalakan api,” katanya.
Baca Juga: Kenangan Pangeran Philip dalam Jejak Kerajaan Inggris Era Ratu Elizabeth II
Indeks kualitas udara (AQI) di Kathmandu berada pada level yang sangat buruk, yakni 174.
Sementara diketaui level AQI yang baik berada di bawah angka 50.
Pada bulan April saja, telah terjadi 657 insiden kebakaran hutan di Uttarakhand, sebagian besar terjadi di wilayah negara bagian Garhwal dekat Nepal.***