PR PANGANDARAN – Seorang mahasiswa berusia 21 tahun berharap mendapatkan keadilan, setelah polisi mengatakan dia diserang cairan asam di jalan masuk rumahnya.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari People, peristiwa yang menimpa mahasiswa 21 tahun ini lebih lanjut diketahui terjadi di New York, Amerika Serikat (AS).
Dalam siaran pers dari Departemen Kepolisian Kabupaten Nassau, para pejabat mengonfirmasi bahwa serangan yang menimpa mahasiwa 21 tahun itu terjadi sekitar pukul 8:15 malam waktu setempat.
Baca Juga: Mengerikan, Bocah 10 Tahun Nyaris Dibakar Hidup-hidup di Taman oleh Geng Remaja
Meskipun pihak berwenang tidak memberikan nama wanita tersebut, dia diidentifikasi sebagai Nafiah Fatima.
Menurut polisi, Fatima sedang berjalan di halaman rumahnya. Kemudian dia didekati dari belakang oleh laki-laki tak dikenal yang membawa cangkir berwarna putih dan bahan berwarna gelap di dalamnya.
Pihak berwenang mengatakan pria itu melemparkan zat itu ke wajah Fatima dan kemudian melarikan diri.
Baca Juga: 5 Fakta Tisya Erni, Model Majalah Dewasa yang Ditawari Sule untuk Dibimbing seperti Nathalie
Seluruh pertemuan ditangkap pada kamera keamanan tetangga dan kemudian diposting ke halaman GoFundMe.
Dalam klip 42 detik yang dibagikan oleh Anjum, Fatima terlihat menurunkan mobil bersama ibunya dan mengikutinya ke dalam sebelum diserang hanya beberapa meter dari pintu depan rumahnya.
Di laman GoFundMe, Anjum menyatakan bahwa mereka kemudian menemukan zat itu.
Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Susno Duadji Mantan Kabareskrim Polri Kini Asik Tanam Singkong
Zat itu ternyata asam coklat tua yang diketahui menyebabkan kebutaan dan rasa terbakar parah.
Anjum mengklaim bahwa penyerang tahu betapa berbahayanya zat tersebut.
Hal itu dapat diketahui, karena dia mengenakan sarung tangan pada saat penyerangan itu.
Fatima, seorang mahasiswa di Universitas Hofstra, hampir meninggal setelah pertemuan yang mengerikan itu.
“Seandainya asam masuk ke paru-paru Nafiah, dia pasti mati. Kalau Nafiah berteriak, asam itu masuk ke mulutnya, membakar lidah dan tenggorokannya, yang membuatnya tidak bisa bernapas,” jelas Anjum.
Kemudian orang tua Nafiah Fatima mencoba membantu korban, namun tangan mereka justru terbakar.
"Ketika Nafiah berlari ke rumahnya dan orang tuanya melihatnya, mereka segera mencoba membantunya, tetapi dalam prosesnya, asam tersebut membakar tangan dan lengan mereka juga," sambungnya.
Baca Juga: Minta Barat Kriminalisasi Penista Islam, Pakistan: Kami akan Meluncurkan Boikot
Kemudian mereka menelpon 911 untuk mendapatkan bantuan.
"Jika orang tuanya tidak ada di rumah untuk membantunya dan segera menelepon 911, dia tidak akan berhasil," katanya.
Setelah insiden itu, polisi mengatakan Fatima menderita luka fisik yang serius dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca Juga: Kim Jong-un Ketar-ketir, Jutaan Nyawa Warga Korea Utara Terancam Akibat Bencana Kelaparan
Dalam siaran pers mereka, pria itu digambarkan sebagai sosok yang tinggi dengan tubuh kurus.
Dia juga mengenakan kaus berwarna hitam dengan tudung dan sarung tangan pada malam penyerangan.***