PR PANGANDARAN – Warganet Indonesia membanjiri foto pernikahan gay pasangan Thailand dengan ancaman pembunuhan.
Hal ini terjadi ketika Suriya Koedsang mengunggah foto pernikahannya ke Facebook pada 4 April.
Pria Thailand berusia 28 tahun itu tidak pernah membayangkan kebencian yang akan segera diterima dari warganet Indonesia.
Baca Juga: Putri Delina Takut Minta Uang Bulanan, Sule: Masa Bunda Mulu yang Minta
Dalam hitungan hari, foto-foto akad nikah Koedsang dan suaminya Bas menuai komentar homofobik.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari This Week in Asia, hingga Jumat, postingan tersebut telah menarik lebih dari 469.000 komentar dan telah dibagikan sebanyak 40.000 kali.
Unggahan itu diposting oleh สุริยา เกิด แสง pada hari Minggu, 4 April 2021 lalu.
Tindakan yang dilakukan warganet Indonesia pun menuai pertanyaan dari masyarakat Thailand.
"Sangat aneh. Mereka menikah di Thailand tetapi orang Indonesia bermasalah dengan itu. Mengapa? Apakah mereka menikah di negara Anda? Mengapa Anda ikut campur? ” tulis seorang pengguna Thailand bernama Nattaworada Imsamran.
Ancaman pembunuhan rupanya tidak hanya ditujukan bagi pasangan itu, tetapi juga kepada keluarga mereka, tetapi hingga fotografer dan kerabat keduanya.
“Saya tidak pernah menjawab dan hanya berpikir bahwa mereka akan berhenti dalam beberapa hari. Tapi komentarnya lebih keras, mengancam, menakut-nakuti kami,” ujarnya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan dalam postingannya bahwa dia menghormati semua agama, termasuk Islam.
Ia juga mengatakan bahwa agama tidak pernah mengajarkan Anda untuk membenci orang lain dan merendahkan orang lain.
“Ketika saya belajar di provinsi Thailand selatan, Pattani di mana kebanyakan orang adalah Muslim, saya tidak memiliki masalah sama sekali, atau bahkan waktu yang sulit,” katanya.
Baca Juga: Disorot Media Asing, Aksi Bule Prank Petugas Keamanan Cat Muka Alih-alih Gunakan Masker
Orang Indonesia menduduki peringkat sebagai pengguna internet paling kasar di Asia Tenggara dalam Indeks Keadaban Digital raksasa teknologi Microsoft, yang diterbitkan pada bulan Februari.
Survei tersebut melibatkan 16.000 responden di 32 negara, dengan Indonesia berada di peringkat ke-29,tepat di atas Rusia dan Afrika Selatan.
Di antara negara-negara Asia Tenggara, Singapura ditemukan memiliki pengguna internet sipil paling banyak, peringkat keempat, sementara Malaysia berada di urutan ke-10, Thailand ke-19 dan Vietnam ke-24.
Microsoft terpaksa mematikan komentar di akun Instagram resminya selama beberapa hari setelah publikasi laporan tersebut.
Hal itu dilakukan setelah pengguna media sosial Indonesia berbondong-bondong ke sana untuk menghina perusahaan.***