Teriknya Matahari Pukul 7 Malam di Breda Belanda hingga Warga Terkena Alergi ‘Hooikoorts’ di Musim Semi

- 30 April 2021, 19:00 WIB
Di Belanda anda dapat menyaksikan matahari terbit pukul 19.00 malam waktu setempat hingga warga terkena alergi Hooikoorts.
Di Belanda anda dapat menyaksikan matahari terbit pukul 19.00 malam waktu setempat hingga warga terkena alergi Hooikoorts. //*Dokumen pribadi Ike Andriani PR Pangandaran

PR PANGANDARAN- Keindahan Negara Belanda (Netherland) terpancar dengan memiliki empat musim, yakni musim dingin (Januari-Maret), musim semi (April-Juni), musim panas (Juli-September) dan musim gugur (Oktober-Desember).

Tak heran jika banyak orang memilih negara yang dijuluki kincir angin tersebut menjadi pilihan  destinasi wisata untuk berlibur.

Berbeda dengan negara pada umumnya, di Belanda anda dapat menyaksikan matahari terbit pukul 19.00 malam waktu setempat.

Baca Juga: Mona Fandey, Penyanyi yang Beralih Jadi Dukun hingga Tawarkan Tongkat Soekarno dalam Modus Mutilasi

Seorang warga keturunan Belanda-Indonesia, Naomi Ardila Machiels, bercerita, saat ini masuk di musim semi, dimana tumbuhan mulai tumbuh, seperti daun, bunga dan buah-buahan.

Dia mengatakan, musim semi memiliki keindahan dengan tumbuhnya daun dan bunga, namun sebagian warga belanda kurang menyukai pada musim tersebut.

“Musim semi ini memang indah, banyak daun dan bunga mulai tumbuh, tapi sebagian orang di sini (warga Belanda) terkena alergi ‘Hooikoorts’,” ujarnya.

Baca Juga: Rusia Mulai Produksi Vaksin Covid-19 Batch Pertama di Dunia untuk Hewan

Gadis berusia 17 tahun tersebut menjelaskan alergi ‘Hooikoorts’, adalah kotoran yang keluar dari daun dan bunga. Sehingga, pemerintah Belanda memperingatkan warganya untuk tidak keluar rumah.

“Kalau kena alergi itu, bisa bersin-bersin sampe nangis, kalau orangnya enggak tahan matanya bisa bengkak-bengkak, soalnya mamah aku juga suka kena alergi itu,” kata Naomi.

Dia menjelaskan, Belanda memiliki dua waktu berbeda dengan Indonesia, yakni lima jam pada musim semi dan musim panas, serta enam jam saat musim dingin dan gugur.

Baca Juga: Spoiler Drama 'Vincenzo' Episode 19: Naluri Mafia Terbangun, Cassano Hukum Jang Joon Woo Tanpa Belas Kasihan

“Beda lima jam itu, karena mataharinya lebih lama dari pada musim-musim yang lain ketimbang musim lainnya. Kalau musim dingin dan gugur mataharinya cepat hilang,” kata Naomi kepada PikiranRakyat-Pangandaran.com, Jumat, 30 April 2021.

Gadis kelahiran Kota Breda ini mengaku lebih menyukai musim panas, karena adanya matahari selama tiga bulan tersebut.

“Kalau sudah musim panas banyak yang berjemur, jadi kita memanfaatkan pas ada matahari untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, kalau tiga musim lainnya justru kekurangan vitamin D, makanya kita minum vitamin D pas tiga musim itu, yaitu musim gugur, dingin sama semi," pungkasnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x