Kata Negara Timur Tengah Soal Konflik Palestina dan Israel, Qatar: Provokasi Pada Perasaan Jutaan Muslim

9 Mei 2021, 14:50 WIB
Tanggapan negara timur tengah terhadap konflik Israel dan Palestina.* /REUTERS/Ammar Awad

PR PANGANDARAN – Konflik panas antara Palestina dan Israel semakin memuncak, setelah polisi Israel menyerbu jamaah yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Peristiwa ini ditandai dengan penyerangan Israel yang mencoba menduduki wilayah Yerusalem Timur.

Menanggapi konflik yang memanas, negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Qatar hingga Arab Saudi ikut bereaksi dan memberikan tanggapan.

Baca Juga: Anak Raditya Oloan Minta Tak Boleh Ada yang Tangisi Kepergian Ayanya di Acara Tutup Peti, Kenapa?

1. Qatar

Qatar mengutuk polisi Israel yang menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dan serangan terhadap jamaah.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Qatar memberikan tanggapan.

“Itu adalah provokasi terhadap perasaan jutaan Muslim di seluruh dunia, dan pelanggaran berat hak asasi manusia dan kesepakatan internasional,” katanya.

Baca Juga: Puluhan Ribu Jemaah Muslim Palestina sedang Berdoa saat Serangan Israel Datang Membabi Buta

Qatar mendesak komunitas internasional untuk bekerja untuk mengakhiri agresi berulang Israel terhadap Palestina dan Al-Aqsa.

2. Turki

Turki mengkritik Israel dan menuduhnya melepaskan teror pada warga Palestina setelah polisi Israel menembakkan peluru berlapis karet dan granat setrum.

Beberapa pejabat Turki mengkritik Israel dan menyerukan negara lain untuk menyuarakan kecaman.

Baca Juga: Thalita Latief Ungkap KDRT Terparah yang Dialami: Wajah Dipukul saat Memangku Anak hingga Berdarah

Sementara pernyataan kementerian luar negeri mendesak Israel untuk segera mengakhiri sikap provokatif dan permusuhannya dan bertindak dengan alasan.

"Malu pada Israel dan mereka yang tetap diam dalam menghadapi serangan yang memalukan," kata juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin.

"Kami meminta semua orang untuk melawan kebijakan pendudukan dan agresi negara apartheid ini," sambungnya.

Baca Juga: AS Kecam Konflik Palestina dan Israel yang Kian Memanas: Kekerasan Tak Dapat Diterima!

Direktur komunikasi Turki, Fahrettin Altun, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa Israel melanggar hak asasi manusia.

 “Menyerang orang tak berdosa yang sedang berdoa jelas merupakan teror,” kata Altun.

"Kami melihat bahwa serangan terhadap orang-orang Palestina ini bertentangan dengan hak asasi manusia yang paling mendasar,” sambungnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 Mei 2021: Elsa Jadi Sasaran Kemarahan Aldebaran saat Dipertemukan Lagi

3. Arab Saudi

Arab Saudi mengecam rencana penggusuran warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah.

"Arab Saudi menolak rencana dan tindakan Israel untuk mengusir puluhan warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem dan memaksakan kedaulatan Israel atas mereka," kata kementerian luar negeri kerajaan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan pada Al Arabiya milik Saudi.

4. Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab juga turut mengecam tindakan yang dilakukan oleh Israel.

Baca Juga: Roket China Diprediksi Hantam Bumi Hari Ini, Berikut Lokasi yang Diperkirakan Jatuhnya Puing-puing

UEA, yang menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu, mengutuk keras bentrokan dan potensi penggusuran, dalam pernyataan Menteri Luar Negeri UEA Khalifa al-Marar, dan mendesak otoritas Israel untuk mengurangi ketegangan.

"UEA perlunya otoritas Israel untuk memikul tanggung jawab mereka, sejalan dengan hukum internasional  untuk memberikan perlindungan yang diperlukan bagi hak warga sipil Palestina untuk menjalankan agama mereka, dan untuk mencegah praktik yang melanggar kesucian Masjid Suci Al-Aqsa," kata pernyataan itu.

5. Iran

Kementerian luar negeri Iran meminta PBB untuk mengutuk tindakan polisi Israel berdarah di kompleks masjid Al-Aqsa, dengan mengatakan itu sama dengan kejahatan perang.

Baca Juga: Viral Kisah Pemuda Cianjur Tega Bakar Pacar hingga Buat Status FB: Gak Peduli Disebut Psikopat!

“Iran mengutuk serangan terhadap masjid Al-Aqsa oleh militer rezim penjajah Quds (Yerusalem)," kata juru bicara kementerian luar negeri Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan.

"Kejahatan perang ini sekali lagi membuktikan kepada dunia sifat kriminal dari rezim Zionis yang tidak sah," katanya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler