Serangan Israel Kembali Bawa Jalur Gaza Mencekam, WNI: Warga Sipil Hanya Pasrah Berlindung di Rumah

12 Mei 2021, 19:10 WIB
Seorang WNI bernama Muhammad Husein sebut serangan beruntun Israel membawa jalur Gaza mencekam kembali, bahwa warga sipil hanya pasrah. //Pixabay/ hosny_salah

PR PANGANDARAN - Tindakan Israel yang memberi serangan beruntun pada Muslim Palestina, ternyata juga berdampak pada Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza, Palestina, Muhammad Husein yang menilai situasi sudah berubah mencekam, seiring dengan deru pesawat tempur Israel terdengar jelas.

Selain kondisi mencekam melanda jalur Gaza, WNI bernama Muhammad Husein mengatakan bahwa saat ini korban meninggal dunia akibat serangan Israel tersebut telah mencapai 22 orang.

Bahkan kondisi mencekam itu tidak menyurutkan Israel untuk terus memborbardir Palestina dengan serangan beruntun, sehingga Muhammad Husein yang adalah WNI tinggal di sana sebut serangan terhadap warga sipil Palestina tidak ada tanda-tanda segera dihentikan.

Baca Juga: Hanya Pakai KTP, Berikut Cara Cek Daftar Nama Penerima Bansos PKH 2021 di cekbansos.kemensos.go.id

"Sampai saat ini kondisi Gaza masih mencekam. Suara deru pesawat tempur F-16 dan drone milik Israel masih jelas terdengar, yang sedang mengitari langit Jalur Gaza. Setiap beberapa menit meluncurkan roket-roketnya ke arah pemukiman Pestina Jalur Gaza," kata Muhammad Husein, seperti dikutip dari tayangan kanal YouTube tvOneNews pada Selasa, 11 Maret 2021.

"Kabar terakhir dari Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza, jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 22, yang 9 di antaranya anak-anak, dan korban luka menyentuh angka 106, yang di antaranya merupakan wanita dan ibu-ibu dari Jalur Gaza," tutur Muhammad Husein.

"Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan serangan yang dilakukan ke arah warga sipil tersebut," kata Muhammad Husein.

Baca Juga: Panduan Lengkap Salat Idul Fitri 1442 H di Rumah: Niat dan Tata Caranya

Sedangkan Pemerintah Palestina tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk melindungi warganya dari serangan Israel.

"Saya lihat, Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, memang mereka tidak punya kapasitas dalam membantu atau melindungi warga," kata Muhammad Husein.

"Mereka hanya memberikan instruksi agar warga Palestina tetap waspada. Beda halnya dengan yang terjadi di wilayah jajahan Israel misalnya, mereka memiliki bunker-bunker yang bisa melindungi rakyat mereka dari roket-roket para pejuang. Sementara di Gaza, bunker tersebut tidak ada, karena memang fasilitas di Gaza sangat terbatas," tuturnya.

Baca Juga: Bukan Miskin, Ini Alasan Sophia Latjuba Belum Punya Rumah di Usia 50 Tahun

Menurutnya, saat ini warga Jalur Gaza pun hanya bisa pasrah dan tetap berada di rumah, untuk mengurangi risiko terkena serangan udara yang dilancarkan Israel.

"Kita ketahui bahwa Gaza sudah diblokade sejak 2006. Jadi warga Palestina di Gaza hanya pasrah, berharap-harap cemas, tetap berada di rumah mereka, tidak berkeliaran, untuk mengurangi risiko terkena serangan udara yang dilancarkan oleh Israel," kata Muhammad Husein.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Jalur Gaza Masih Mencekam Pasca Serangan Israel, WNI: Warga Palestina Hanya Pasrah dan Harap-harap Cemas"

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Ngaku Pertama Kali Buat Kue Lebaran di Rumah: Biasanya Dimakan Sendiri

Sedangkan untuk kabar yang menyebut Israel melancarkan serangan ke Masjid Al Aqsa sebagai tindakan balas dendam atas serangan lebih dulu dari Palestina, Muhammad Husein membantah itu.

"Kericuhan yang dipicu oleh militer Israel di Masjidil Aqsa ini sudah mendapat peringatan dari jauh-jauh hari dari para pejuang Gaza," kata Muhammad Husein.

"Para pejuang Gaza tidak bisa tinggal diam melihat saudara mereka yang sedang beribadah di Masjidil Aqsa diteror, diserbu, ditembaki, dan mereka sudah mengingatkan sejak dua minggu yang lalu kalau aksi tersebut tidak dihentikan, maka para pejuang Gaza akan turun tangan dan melontarkan roket-roketnya," sambungnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Takut dengan Kondisi Janinnya, Disebut 'Kecil Banget' untuk Kehamilan 5 Minggu

Menurut Muhammad Husein, peringatan para pejuang Gaza yang mendesak Israel untuk menghentikan aksi terornya pada warga sipil Palestina justru dijadikan alasan untuk mengintimidasi warga Palestina.

"Tampaknya ancaman ini malah semakin diprovokasi oleh pihak Israel dengan melakukan intimidasi yang lebih hebat terhadap kaum Islam yang akhirnya kemarin, Senin, para pejuang Gaza memberikan ultimatum pada kepolisian untuk Masjidil Aqsa," ucapnya.

"Kalau tidak, mereka akan melontarkan roket dan pihak Israel malah semakin terprovokatif. Akhirnya, terpaksa para pejuang Gaza melemparkan roket-roket dari Jalur Gaza dan itu dijadikan alasan oleh Israel untuk membombardir Jalur Gaza dan menargetkan anak-anak, warga sipil, termasuk wanita," pungkas Muhammad Husein.***(Rika Fitrisa/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler