PR PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 masih menjadi momok menakutkan di seluruh dunia.
Berbagai hal dilakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 termasuk yang dilakukan oleh Singapura.
Berbagai kebijakan pun diterapkan oleh Singapura. Salah satunya, Singapura menerapkan tidak ada pesan di tempat.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Akan Menindak Keras Tempat Wisata Pelanggar Prokes, Doni Monardo: Tutup Saja!
Bukan hanya itu, jumlah orang yang berkumpul pun tidak boleh lebih dari 2 orang.
Hal ini menyebabkan kasus perhari kurang dari 50 kasus.
Ini untuk mengurangi risiko penularan di antara pelanggan yang makan jika dalam waktu lama dengan melepas masker dan yang berdekatan satu sama lain.
Pemerintah juga mengumumkan bahwa pertemuan sosial dibatasi untuk dua orang.
Sementara bekerja dari rumah akan menjadi default di tempat kerja selama periode yang sama, lapor The Straits Times.
Perintah ini adalah di antara batasan lain yang telah ditetapkan pemerintah untuk mengekang penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Singapura melaporkan cluster terbesarnya dari 46 kasus Covid-19 sejauh ini, yang berasal dari Bandara Changi.
Menteri Pendidikan Lawrence Wong mengatakan langkah-langkah yang lebih ketat perlu diterapkan.
H itu disebabkan karena banyak anggota masyarakat akan mengunjungi Bandara Changi dalam beberapa minggu terakhir.
Ada kekhawatiran bahwa beberapa kasus tersembunyi mungkin bocor ke masyarakat.
Dia juga mencatat bahwa kasus yang tidak terkait di negara tersebut juga meningkat.
Pada 13 Mei, Singapura melaporkan 34 kasus Covid-19 baru dengan 393 kasus aktif secara nasional pada saat penulisan.***