Kabin Jatuh dari Ketinggian dan Berguling, Ini Kronologi Kecelakaan Kereta Gantung di Italia Tewaskan 14 Orang

24 Mei 2021, 15:00 WIB
Sebuah kereta gantung di Italia jatuh dari ketinggian 20 meter hingga terjadi kecelakaan yang tewaskan 14 orang. //Reuters

PR PANGANDARAN - Sebuah kereta gantung di puncak gunung jatuh ke tanah di Italia utara. Bahkan kecelakaan itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai seorang anak secara serius, kata pihak berwenang.

Dalam kronologinya, kereta gantung Stresa-Mottarone membawa turis dan penduduk lokal dari kota terkenal Stresa, di Danau Maggiore, naik hampir 1.400 meter (4.600 kaki) di atas permukaan laut ke puncak gunung Mottarone dalam 20 menit.

“Kami hancur, dalam kesakitan,” kata Marcella Severino, walikota Stresa mengatakan kepada penyiar nasional RAI, sementara Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyuarakan belasungkawa kepada keluarga para korban kecelakaan kereta gantung tersebut.

Baca Juga: Tunggal Putri Selesai Puasa Gelar, Putri Kusuma Wardani Sukses Boyong Juara Spain Masters 2021

Kementerian infrastruktur mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 12:30 malam (10:30 GMT) pada Minggu ketika kabin berada sekitar 100 meter (328 kaki) dari puncak.

“Kereta gantung sedang melakukan perjalanan ke atas gunung ketika kabin jatuh sekitar 20 meter (66 kaki) ke tanah dan berguling beberapa kali menuruni lereng curam sebelum dihentikan oleh pepohonan,” kata Severino.

Orang-orang yang mendaki di dekatnya mendengar desisan keras sebelum kecelakaan, katanya, seraya menambahkan bahwa kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh salah satu kabel yang putus.

Baca Juga: Rinov/Pitha Jadi Penutup Manis Bagi Indonesia Raih Juara Umum di Spain Masters 2021

Penyelamat alpine Italia mengatakan kereta gantung itu tergeletak kusut di hutan dan dua anak dibawa dengan helikopter ke rumah sakit anak di dekat kota Turin.

Severino mengatakan bahwa beberapa korban ditemukan terperangkap di dalam mobil, sementara yang lainnya dibuang ke hutan.

“Petugas koroner mulai mengidentifikasi para korban, termasuk warga negara asing,” katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Akan Menikah? Ini Ramalan Zodiak Mereka Hari ini

Anak tertua dari dua bersaudara dibawa ke rumah sakit, yang diyakini berusia antara sembilan dan 10 tahun, meninggal setelah menderita dua serangan jantung, kata rumah sakit tersebut.

Anak bungsu, diperkirakan berusia lima tahun, sadar setibanya di rumah sakit dan berbicara bahasa Italia. Dia menjalani operasi untuk menstabilkan beberapa patah tulang.

Gambar dari petugas pemadam kebakaran menunjukkan puing-puing dari kabin di daerah berhutan di mana lereng curam menyulitkan akses.

Puncak Mottarone populer di kalangan wisatawan karena pemandangan panorama Danau Maggiore dan pulau-pulaunya yang indah serta pemandangan Pegunungan Alpen di sekitarnya.

Baca Juga: VIRAL Kereta Bromo Anggrek Diulas Bule, Netizen India: Stasiun Gambir Mirip Bandara

Layanan kereta gantung pertama kali dibuka pada Agustus 1970 setelah hampir tiga tahun bekerja untuk menggantikan kereta api roda gigi, kata situs webnya.

Sistem kabel ganda dibagi menjadi dua bagian, hanya lebih dari 2 km (1,2 mil) antara Stresa dan Alpino dan 3 km (1,9 mil) lainnya antara Alpino dan Mottarone.

Menurut pihak berwenang, jalur kabel telah direnovasi pada tahun 2016 dan baru-baru ini dibuka kembali setelah penguncian virus corona memaksa penutupan lift ski di seluruh Italia.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler