Begini Kehidupan Orang Miskin di Filipina, Hidup dari Makanan di Tempat Pembuangan Sampah

15 Juni 2021, 16:45 WIB
ILUSTRASI Bendera Filipina /Choirun Nissa/,*/PIXABAY /

PR PANGANDARAN – Sementara banyak orang kurang mampu melakukan kejahatan untuk memberi makan diri mereka sendiri, beberapa orang di Filipina melakukan metode lain untuk bertahan hidup.

Diketahui ada komunitas orang miskin di Filipina yang menggunakan metode tertentu untuk bertahan hidup.

Lebih lanjut, diketahui bahwa mereka memakan makanan sisa yang sudah dibuang di tempat pembuangan sampah, yang disebut dengan 'Pagpag'.

Baca Juga: Hampir Ditelan Paus, Pria AS Ini Terkejut Alami Kejadian Terburuk Selama 40 Tahun Hidup

Pagpag, menurut Inovasi Sosial & Inklusi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, digambarkan sebagai hidangan penting bagi masyarakat yang miskin.

Hal ini merupakan solusi terakhir bagi krisis kelaparan di Filipina.

Dalam istilah yang lebih sederhana, Pagpag adalah hidangan yang terbuat dari sisa makanan yang ditemukan di tempat sampah.

Baca Juga: Dianggap Berisiko, HRW Desak PBB Selidiki Pembagian Data Muslim Rohingya di Bangladesh ke Myanmar

Nama, Pagpag, di Tagalog bahkan diterjemahkan sebagai tindakan mengibaskan kotoran dan debu dari sesuatu.

Pada dasarnya, masyarakat kurang mampu akan mengais sisa makanan dan daging dari tempat pembuangan sampah.

Lebih lajut, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, mereka akan mencuci, memasak, dan memakan makanan tersebut.

Baca Juga: Ifan Seventeen Geram Usai Diberitakan Meninggal Gegara Kecelakaan: Yang Bikin Hoaks Enaknya Diapain Ya?

Bahkan makanan itu dijual sebagai makanan pokok di kalangan masyarakat termiskin.

Berdasarkan laporan oleh India Today, sekantong Pagpag dapat dijual mulai dari Rp5 ribu hingga Rp8 ribu.

Fakta yang paling menyedihkan adalah bahwa dalam upaya mereka untuk makan untuk bertahan hidup, mereka mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka.

Baca Juga: Hidup dengan Tradisi Kerajaan, Ini Alasan Ratu Elizabeth II Punya Dua Hari Ulang Tahun

Hal ini disebabkan karena disinfektan akan disemprotkan pada sisa makanan sebelum dibuang.

Dan jika ini dikonsumsi, itu bisa menyebabkan kematian.

Komisi Anti-Kemiskinan Nasional (NAPC) juga telah berbagi risiko mengkonsumsi Pagpag.

Baca Juga: Kondisi Bunga Zainal Menghawatirkan, Tubuhnya Diserang Virus hingga Kesakitan

“Anda tidak dapat melihat bakteri, Anda tidak dapat melihat seberapa kotor makanan itu, hanya dengan melihatnya,” kata seorang pejabat teknis senior NAPC, Cristopher Sabal.

“Pagpag tidak bergizi. Bisa dikatakan pasti berdampak pada terhambatnya pertumbuhan pada anak,” katanya.

Lebih lanjut, pola hidup seperti itu juga menyebabkan risiko tertular penyakit meningkat.

“Selain itu, mereka akan berisiko tertular penyakit kritis seperti hepatitis A, kolera, tipus,” sambungnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler