Dibanding Ratu Elizabeth II, Upacara Penobatan Pangeran Charles Diprediksi Lebih Sederhana, Ini Alasannya

29 Juni 2021, 20:00 WIB
Beredar prediksi dari pakar kerajaan mengenai upacara penobatan saat Pangeran Charles naik takhta, disebut berlangsung lebih sederhana. /Instagram/@theroyalfamily

PR PANGANDARAN - Pangeran Charles yang kelak naik takhta menggantikan Ratu Elizabeth II yang mangkat, diperkirakan hanya mengadakan upacara penobatan dalam rangkaian yang sederhana atau jauh lebih kecil dibandingkan dengan penobatan Ratu Elizabeth II, demikian prediksi seorang pakar kerajaan.

Lebih lanjut, pakar kerajaan bernama Ian Lloyd dengan buku 'The Duke: 100 Chapters in the Life of Prince Philip' berpikir ketika Pangeran Charles akhirnya naik takhta menjadi raja, segalanya akan sedikit berbeda, termasuk upacara penobatan kelak yang berlangsung lebih sederhana.

Bukan tanpa sebab penulis memprediksi Pangeran Charles akan memiliki upacara penobatan lebih sederhana dari Ratu Elizabeth II, karena baru-baru ini beredar rencana mengurangi biaya monarki yang berasal dari Sovereign Grants.

Baca Juga: Jika Masih Hidup, Sikap Putri Diana kepada Meghan Markle dan Kate Middleton akan Berbeda

Sebagai informasi, penobatan Ratu Elizabeth II adalah yang pertama disiarkan di televisi dengan durasi tiga jam, yang melihat Ratu dan Duke of Edinburgh keluar dari Istana Buckingham ke Westminster Abbey di Gold State Coach, membutuhkan waktu satu tahun untuk direncanakan.

"Saya tidak berpikir orang akan menerima upacara yang begitu besar," ungkap Ian Llyod kepada Express

Para pemimpin gereja, perdana menteri dari seluruh Persemakmuran, anggota keluarga kerajaan dan pemimpin militer melakukan prosesi dengan 250 personel saat Ratu Elizabeth II berjalan ke Biara dengan mengenakan George IV State Diadem, sebuah mahkota yang menampilkan 1.333 berlian dan 169 mutiara.

Baca Juga: Tanggal Pernikahan Tersebar, Boy William Justru Mantap Lagi-Lagi Tunda Nikahi Karen Vendela, Kenapa?

Lebih dari 8.200 tamu undangan memenuhi Westminster Abbey untuk acara tersebut dan 129 negara dan wilayah secara resmi diwakili dalam kebaktian tersebut.

Acara ini diperkirakan menelan biaya £1,57 juta pada saat itu, sedangkan lebih dari £43 juta hari ini.

Namun begitu, Upacara besar seperti itu dalam masa sekarang tidak mungkin ada.

"Saya tidak berpikir orang akan menyukai pengeluaran semacam itu. [Acara penobatan Pangeran Charles] mungkin akan lebih seperti yang terjadi di Eropa, mereka melakukan upacara pengambilan sumpah," ungkap Llyod.

Baca Juga: Disoroti Media Asing, Palang Merah: Situasi Covid-19 Indonesia di Ambang 'Malapetaka'

Komentarnya muncul ketika laporan mengklaim Pangeran Charles akan mencoba mengurangi biaya monarki yang menggiurkan bagi pembayar pajak.

Keluarga kerajaan menerima Sovereign Grant yang didanai publik senilai £69,4 juta pada tahun 2020.

Namun angka tersebut belum termasuk biaya tambahan seperti pengamanan yang dibiayai oleh kepolisian.

Baca Juga: Lucinta Luna Akui Dikucilkan saat Mendekam di Sel Wanita: Enggak Mungkin Masuk Sana, Kalau Aku Transgender

Kelompok kampanye Republic yang telah lama menyerukan agar monarki dihapuskan, memperkirakan biaya sebenarnya dari keluarga kerajaan menjadi £345 juta per tahun untuk pembayar pajak.

Rincian lengkapnya belum diungkapkan, tetapi diharapkan monarki yang dirampingkan akan melihat gelar penuh diberikan kepada pewaris takhta mereka dan keluarga dekat mereka.

Ini akan memberi mereka akses ke Sovereign Grant dan perlindungan polisi.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler