Pasalnya diketahui warganet Malaysia mendapatkan ejekan dari konten kreator asal Israel yang membandingkan perolehan medali selama Olimpiade Tokyo 2020.
Hal ini lantas ditanggapi oleh warganet Malaysia yang merasa tidak terima atas perlakuan tersebut.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz,seorang konten kreator asal Israel telah menggunakan Olimpiade Tokyo 2020 untuk mengolok-olok orang Malaysia dengan membandingkan perolehan medali.
Diketahui sebelumnya, seorang aktivis dengan bangga mengolok-olok Malaysia melalui tweet, setelah Israel memenangkan medali perunggu dalam taekwondo putri di bawah 49kg di Olimpiade Tokyo 2020.
Ironisnya, perbandingan itu terjadi hanya sehari setelah Olimpiade 2020 berlangsung.
Baca Juga: Bukan Hanya Tahun Baru Islam, Berikut 5 Daftar Tahun Baru Lainnya di Penjuru Dunia
“Hai Malaysia. Setelah 1 hari Olimpiade Tokyo, lihat siapa yang lebih unggul? Salam tim Israel,” ujar pengguna Twitter @Ostrov_A pada 24 Juli lalu.
Tidak berhenti sampai di situ, baru-baru ini, pembuat konten asal Israel, Emily Schrader merilis video TikTok di Twitter yang mengejek peringkat Malaysia di Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam video tersebut, ia menunjukkan bahwa Israel berada di peringkat ke-36 dalam perolehan medali setelah meraih satu emas dan dua medali perunggu.
Sementara Malaysia berada di peringkat ke-70 setelah hanya meraih satu medali perunggu sejauh ini.
Menurut penghitungan medali Olimpiade resmi yang diperbarui, Israel sekarang berada di posisi ke-51 sementara Malaysia berada di urutan ke-79.
“Israel di tempat ke-36 untuk medali Olimpiade! Mari kita lihat di mana Malaysia berada!” katanya.
Baca Juga: Lima Aplikasi Penghilang Stres dan Lelah, Lebih Praktis Hanya Dalam Genggaman
Cuitan tersebut lantas menarik perhatian warga Malaysia yang tak segan-segan membalas di Twitter.
"Saya lebih suka memiliki penghitungan medali yang buruk daripada pemerintah yang berpotensi terlibat dalam kejahatan perang & kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Aktivis HAM Malaysia, Michelle Yesudas.
Ada pula warganet Malaysia yang mengatakan bahwa para atletnya memiliki etika yang lebih baik.
“Setidaknya atlet dari Malaysia berperilaku baik di Tokyo,” kata @hameedk17.
Sementara warganet Malaysia lain menjelaskan bahwa orang Malaysia terlalu sibuk mendukung para atletnya sehingga tidak terlalu peduli dengan peringkat.***