PR PANGANDARAN – Haiti diketahui baru saja diguncang gempa dengan magnitude 7.2.
Gempa bumi yang mengguncang Haiti ini lantas membuat Presiden AS, Joe Biden segera bertindak.
Joe Biden dikatakan menjanjikan segera mengirimkan bantuan kepada Haiti yang baru saja diguncang gempa.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, Presiden AS, Joe Biden menanggapi dengan mengirimkan bantuan ‘segera’ bagi masyarakat Haiti.
Presiden Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat tengah bekerja untuk membantu Haitu menghadapi kehancuran dan tragendi akibat gempa bumi yang masif, sabtu lalu.
Gempa bumi dengan magnitude 7.2, mengguncang negara yang miskin tersebut sekitar pukul 8.30 pagi waktu setempat.
Gempa bumi di Haiti diketahui telah menghancurkan berbagai bangunan dan membunuh ratusan orang, seminggu setelah presidennya terbunuh.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 yang Digunakan Malaysia Efektif, Begini Cara Kerjanya Melawan Varian Delta
“Ini merupakan waktu yang menantang bagi masyarakat Haiti,” kata Joe Biden.
“Saya berduka atas gempa bumi yang menghancurkan dan terjadi di Saint-Louis du Sud, Haiti, pagi ini,” ujar pernyataan Joe Biden berbelasungkawa.
Joe Biden mengatakan bahwa ia menunjuk Samantha Power, Administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, sebagai pejabat senior untuk mengoordinasikan tanggapan bencana segera.
Baca Juga: Haiti Diguncang Gempa Magnitudo 7.2, 304 Orang Tewas
Lebih lanjut, instansi terkait akan membantu menaksir kerusakan dan membantu memulihkan korban yang terluka dan mereka yang harus kembali membangun rumahnya.
“Amerika Serikat tetap dekat dan berada di sisi masyarakat Haiti dan kami akan tetap ada setelah tragedy ini,” kata Presiden AS, Joe Biden.
Diketahui hal ini bukanlah kejadian yang pertama bagi Haiti, sebelumnya di tahun 2010 sempat terjadi gempa serupa dengan magnitude 7.0.
Baca Juga: BLACKPINK Raih Peringkat Pertama Brand Value di Agustus 2021, Red Velvet Urutan Ketiga
Lebih lanjut pada tahun 2010, korban tewas akibat gempa bumi berjumlah hingga 20.000 orang.
Sementara korban terluka diketahui berjumlah 300.000.***