Sebut Turki Punya 5 Juta Pengungsi, Erdogan Tolak Jadi Tujuan Warga yang Dievakuasi dari Afghanistan

23 Agustus 2021, 14:40 WIB
Erdoga menolak Turki menjadi tujuan warga yang dapat evakuasi dari Afghanistan, bahwa negaranya sudah punya 5 juta pengungsi. /Reuters/ Senior Airman Taylor Crul/ US Air Force//

PR PANGANDARAN - Situasi Afghanistan yang masih kacau ditangan Taliban dengan proses evakuasi terus dilakukan oleh pasukan AS, sejumlah negara pun ditunjuk untuk menampung pengungsi yang sudah diangkut itu, mulai dari Uni Emirat Arab, Rusia, dan Turki.

Meski Turki termasuk Uni Eropa, Presiden Recep Tayyip Erdogan menolak untuk menerima warga Afghanistan yang bekerja untuk negara-negara Barat saat Taliban mengambil alih kekuasaan di negara konflik itu.

"Kami telah menerima permintaan untuk menyambut karyawan lokal dari misi Uni Eropa di Afghanistan," sebuah pernyataan pemerintah mengutip pernyataan Erdogan kepada Presiden Dewan Eropa Charles Michel melalui panggilan telepon.

Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Foto 3 Wanita Taliban Afghanistan Dirantai Sang Suami, Simak Faktanya

"Negara-negara anggota tidak membuka pintu mereka bahkan untuk sebagian kecil dari orang-orang yang melayani mereka dan yang berada dalam kesulitan," kata pernyataan itu mengutipnya.

"Anda tidak bisa mengharapkan Turki untuk mengambil tanggung jawab negara ketiga," katanya.

Lebih lanjut, Turki mengklaim telah menampung sekitar lima juta pengungsi dan tidak dapat mendukung beban migrasi tambahan.

Baca Juga: Ari Lasso Ungkap Kondisi Terkini Usai Operasi Besar hingga Panen Doa dari Rekan Selebriti

Sedangkan Michel untuk bagiannya mengkonfirmasi di Twitter, mengklaim pembahasan dengan Erdogan tentang situasi yang sedang berlangsung di Afghanistan sebagai tantangan bersama bagi Turki dan Uni Eropa.

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada hari Sabtu mendesak semua negara, terutama negara-negara Eropa, untuk menerima beberapa pengungsi Afghanistan.

Mengakhiri pernyataan, Erdogan menyebut UE belum menghormati kesepakatan 2016 yang bertujuan menghentikan aliran migran ke Eropa.

Baca Juga: Lirik Lagu Reminiscence - Jung Kyung Ho (OST Hospital Playlist 2) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Atas sebab belum tercapinya kesepakatan 2016, Erdogan menilai tidak realistis bagi UE untuk mengharapkan Turki menerima lebih banyak migran.

Sementara itu, Taliban yang menguasai Afghanistan diketahui hanya memberi waktu sampai 31 Agustus untuk pasukan AS melakukan evakuasi.

Meski Presiden AS, Joe Biden terus mengusahakan perpanjangan waktu evakuasi, sehingga diharapkan bisa mengeluarkan semua warga dari Afghanistan yang dilanda kekacauan itu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler