Kuba Menjadi Negara Pertama Berikan Vaksinasi Covid-19 kepada Anak Usia 2 Tahun

7 September 2021, 07:41 WIB
Kuba kini menjadi negara pertama di dunia yang memberikan vaksinasi Covid-19 kepada anak usia dua tahun. /Pixabay/laxman8

PR PANGANDARAN - Pada Senin, 6 September 2021, Kuba menjadi negara pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Covid 19 kepada semua anak dari mulai usia dua tahun.

Adapun vaksinasi Covid 19 untuk anak usia dua tahun di Kuba menggunakan jenis vaksin yang dibuat di dalam negeri yang tidak diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Kuba yang berpenduduk 11,2 juta orang itu bertujuan untuk melakukan vaksinasi Covid 19 semua anak usia dua tahun sebelum membuka kembali sekolah yang sebagian telah ditutup sejak Maret 2020.

Baca Juga: Cek Kode Redeem FF Free Fire Resmi dari Garena Edisi Spesial Hari Ini 7 September 2021!

Tahun ajaran baru dimulai pada Senin tetapi dilakukan dari rumah melalui program televisi, karena sebagian besar rumah-rumah di Kuba tidak memiliki akses internet.

Setelah menyelsaikan uji klinis pada anak dibawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana, Kuba memulai kampanye inokulasi untuk anak-anak pada hari Jumat. Dimulai dari mereka yang berusia dua belas tahun ke atas.

Baca Juga: Luhut: Indonesia Harus Siapkan Diri Hidup Bersama Covid 19

Senin 6 September 2021 mereka mulai mendistribusikan vaksin pada kelompok usia 2-11 tahun di provinsi tengah, Cienfuegos.

Beberapa negara lain di dunia memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun dan beberapa melakukan uji coba pada anak-anak yang lebih muda.

Negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab dan Venezuela telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil, tetapi Kuba adalah negara yang pertama melakukannya.

Baca Juga: Cek Kode Redeem FF Free Fire Resmi dari Garena Edisi Spesial Hari Ini 7 September 2021!

Chili pada Senin telah menyetujui vaksin Sinovac dari China untuk anak-anak antara usia enam sampai dua belas tahun.

Vaksin Kuba yang pertama kali dikembangkan di Amerika Latin dan belum sama sekali menjalani tinjauan sejawat ilmiah internasional.

Mereka berdasarkan teknologi protein Rekombinan yang digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Prancis juga sedang menunggu persetujuan dari WHO.

Tidak seperti banyak vaksin lainnya yang digunakan, vaksin Rekombinan tidak memerlukan pendinginan yang ekstrim.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 7 September 2021: Elsa Cekik Mama Sarah hingga Dibawa ke Klinik, Kenapa?

Mayoritas sekolah di Kuba telah ditutup sejak Maret 2020 sempat dibuka kembali selama beberapa minggu pada akhir tahun lalu, sebelum ditutup kembali pada Januari.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, Pemerintah telah mengumumkan bahwa sekolah akan dibuka kembali secara bertahap pada bulan Oktober dan November. Akan tetapi hanya setelah semua anak divaksinasi.

Badan PBB UNICEF telah menyerukan sekolah-sekolah diseluruh dunia untuk dibuka kembali sesegera mungkin, karena biaya penutupan jangka panjang terlalu tinggi dan sulit untuk dibenarkan.

Baca Juga: Dugaan Ikatan Cinta 7 September 2021: Al dan Angga Habisi Tukang Ojek yang Mangkal di Pondok Pelita

Kuba telah mengalami ledakan infeksi Covid 19 dalam beberapa bulan terakhir sangat memberikan tekanan pada sistem kesehatannya.

Dari 5.700 kasus kematian akibat Covid 19 yang tercatat sejak wabah dimulai, hampir setengahnya terjadi pada bulan lalu saja. Seperti halnya hampir sepertiga dari semua kasus yang dilaporkan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler