PR PANGANDARAN - Setelah kota-kota di China mengeluarkan peringatan tentang perjalanan seiring kasus Covid-19 alami peningkatan.
Wabah Covid 19 China di Provinsi Fujian telah melaporkan 152 kasus dalam waktu lima hari.
Hal ini kemudian mendorong kota-kota lain untuk mengeluarkan peringatan perjalanan menjelang hari libur besar.
Meskipun pemerintah telah memperingatkan agar tidak memberlakukan pembatasan perjalanan secara menyeluruh.
Baca Juga: China Laporkan 59 Kasus Baru Covid 19 di Provinsi Fujian
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, kondisi Covid 19 saat ini.
Wabah Covid 19 di China pada Juli-Agustus telah terlihat pembatasan pergeran yang ketat pada beberapa kota.
Itu menyebabkan terhantamnya sektor pariwisata, perhotelan dan transportasi dan secara signifikan juga memperlambat pertumbuhan penjualan ritel.
Sementara itu, di Sydney, jam malam yang diberlakukan pada lebih dari dua juta orang di 12 pinggiran kota Sydney yang paling parah terkena penyebaran virus Covid 19 varian Delta akan berakhir pada hari Rabu malam.
Baca Juga: Pakaian Hitam Andin Ikatan Cinta Disoroti, Simbol Duka untuk Arya Saloka Pemeran Aldebaran?
Para pejabat mengatakan tingkat vaksinasi dosis pertama telah mencapai hingga 80% dari populasi orang dewasa New South Wales.
Sementara sekarang tingkat dosis ganda di Negara bagian Sydney telah mencapai 48% diatas rata-rata nasional yaitu 43%, akan tetapi jauh di bawah 70% yang akan memicu pelonggaran pembatasan lain yang pertama kali diberlakukan pada tiga bulan yang lalu.
Selain itu, pemerintah mengadvokasi para pemimpin Negara bagian dan lokal untuk memberlakukan mandat vaksin Covid 19, kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.
Baca Juga: Studi Baru: Jarak Fisik 2 Meter Tidak Cukup Hindarkan Diri Covid-19 di dalam Ruangan
Menurut Angkatan Darat Amerika Serikat, perwira Angkatan Darat yang menolak untuk divaksinasi terhadap virus corona akan diskors dari tugas mereka atau bahkan dapat diberhentikan.
Sedangkan di Portugal, data resmi menunjukkan Negara ini telah sepenuhnya menginokulasi 80% populasinya.
Portugal menjadi salah satu Negara yang paling banyak divaksinasi di dunia karena pihak berwenang secara bertahap menurunkan perintah pembatasan pada sebagian besar daerah.
Dan untuk Negara Eropa Selatan, pada awal tahun ini berjuang melawan virus Corona terburuk di dunia.
Baca Juga: Nasib Larissa Chou Diterawang, Sulit Menikah Lagi Gegara Alvin Faiz: Sampai Beberapa Tahun ke Depan…
Eropa Selatan telah memvaksinasi sekita 8,2 juta orang dari populasinya yang hanya lebih dari 10 juta.
Di India sedang mempertimbangkan untuk segera melanjutkan ekspor vaksin Covid 19, terutama ke Afrika.
Karena sebagian besar orang dewasa di sana telah diimunisasi dan pasokannya melonjak.
India adalah pembuat vaksin terbesar di dunia secara keseluruhan.
Negara ini sempat menghentikan ekspor vaksin pada bulan April lalu untuk fokus inokulasi populasinya sendiri saat infeksi meledak.***