52 Persen Warga Swiss Mendukung Pengenalan Pernikahan Sesama Jenis

27 September 2021, 09:50 WIB
Swiss mendukung pernikahan sesama jenis. /PIXABAY

PR PANGANDARAN - Hampir dua pertiga pemilih Swiss mendukung pengenalan pernikahan sesama jenis dalam referendum yang diadakan pada Minggu 26 September 2021.

Juru kampanye menyebut pengenalan pernikahan sesama jenis tersebut sebagai momen bersejarah bagi hak-hak LGBT di Swiss.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, rencana pemerintah Swiss untuk mengenalkan pernikahan sesama jenis ditentang oleh pihak lawan, yang berhasil memicu referendum.

Baca Juga: Chris Martin Coldplay Blak-Blakan Soal Hal yang Paling Disukai dari BTS

Tetapi sekitar 64,1 persen pemilih di negara kaya Alpine mendukung langkah tersebut, dengan jumlah pemilih 52 persen.

“Ini adalah hari bersejarah bagi Swiss, hari bersejarah dalam hal kesetaraan bagi pasangan sesama jenis dan juga merupakan hari penting bagi seluruh komunitas LGBT,” kata Jan Muller dari komite kampanye.

Swiss adalah negara ke-30 di dunia yang mengadopsi pernikahan sesama jenis dan merupakan salah satu negara Eropa Barat terakhir yang belum melakukannya. Belanda adalah yang pertama pada tahun 2001.

Baca Juga: Netflix Ungkap Jadwal Rilis untuk Drama dan Film Asli Korea Mendatang, Ada My Name dan Hellbound

Menteri Kehakiman Karin Keller-Sutter mengatakan pernikahan sesama jenis pertama harus dapat berlangsung mulai 1 Juli tahun depan.

“Siapapun yang saling mencintai dan ingin menikah akan dapat melakukannya, terlepas dari apakah itu dua pria, dua wanita, atau pria dan wanita,” katanya.

“Negara tidak harus memberi tahu warga bagaimana mereka harus menjalani hidup mereka,” tambahnya.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Kepribadian INFP Sangat Unik, Si Eksentrik yang Jarang Memahami Emosi Sendiri

Mayoritas di semua 26 kantor memilih ‘ya’ bahkan yang paling konservatif. Dukungan terkuat di kota Basel sebesar 74 persen.

“Swiss telah mengajukan ‘ya’ besar-besaran ke dalam kotak suara,” kata Olga Baranova, juru bicara komite ‘ya’, mengatakan hal tersebut.

Dia berada di sebuah restoran di ibu kota Swiss, Bern, yang menjadi tuan rumah perayaan kampanye ‘ya’ yang dihiasi balon dengan warna pelangi, dimana seniman drag Mona Gamie menyanyikan “Hymn tO Love” milik Edith Piaf dengan sambutan tepuk tangan meriah.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Arsenal Semakin Menakutkan, Bombardir Gawang Tottenham Hotspur dengan 3 Gol

“Hati ini tidak mengubah negara saya, hari ini mencerminkan perubahan mentalitas selama 20 tahun terakhir. Ini benar-benar cerminan dari penerimaan orang-orang LGBT yang sangat luas dan sangat penting di masyarakat,” kata Baranova.

Swiss mendekriminalisasi homoseksual pada tahun 1942. Pasangan sesama jenis dapat mendaftarkan kemitraan sipil, dengan sekitar 700 didirikan setiap tahun.

Namun, status ini tidak memberikan hak yang sama dengan perkawinan, termasuk untuk memperoleh kewarganegaraan dan pengangkatan anak bersama.

Baca Juga: Sudirman Cup 2021 Hari Pertama, Kejadian Mati Lampu hingga Indonesia Sapu Bersih

Setelah bertahun-tahun berdebat, parlemen Swiss menyetujui RUU pada Desember lalu yang mengizinkan pasangan sesama jenis untuk menikah, di negara berpenduduk 8,6 juta orang itu.

Perubahan hukum akan memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah dalam upacara sipil dan memberi mereka hak yang sama seperti pasangan menikah lainnya.

Pasangan asing akan memenuhi syarat untuk mengajukan kewarganegaraan melalui prosedur yang di sederhanakan, dan pasangan sesama jenis akan diizinkan untuk mengadopsi anak bersama.

Dalam aspek yang paling kontroversial dari kampanye referendum, pasangan lesbian akan memiliki akses ke donasi sperma.

Baca Juga: Nama Jennie BLACKPINK Muncul di Kredit Akhir untuk 'Squid Game', Ternyata Ini Alasannya

Partai Rakyat Swiss (SVP) populis sayap kanan, partai politik terbesar di Swiss menyerukan pemungutan suara “tidak”.

Para penentang menempelkan kota-kota dengan poster-poster keras yang mengecam komodifikasi anak-anak dan memperingatkan akan hukum membunuh ayah.

Yang lain menampilkan kepala besar seperti Zombi yang dimaksudkan untuk mewakili ayah yang sudah meninggal.

Para pendukung menginginkan pajak yang lebih besar pada tingkat pendapatan modal yang tinggi, dengan pendapatan yang dihasilkan digunakan untuk mengurangi pajak penghasilan bagi mereka yang kurang mampu. Namun 65 persen memilih menentang tindakan tersebut.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler